"PEKA" itu Makhluk Apa Ya?
Artikel pertama gue di tahun 2014.
Pernah
denger tumbuhan puteri malu? Tumbuhan yang sering muncul di sembarang tempat
dan jadi mainan iseng anak-anak kecil (termasuk gue dulu). Jauh menelusuri sang
puteri malu, pasti sering disebut selama belajar biologi,kan? Apa hubungan atau
pelajaran yang selalu dikaitkan dengan tumbuhan itu? Ya. Pasti mengenai
“ke-peka-an terhadap ransangan”. Pasti udah tau semua kan, kalo puteri malu
disentuh, bakal gimana? Semua itu karena adanya sifat ke-peka-an terhadap
ransangan.
Okay well...
Kali
ini gue gak mau bicarain puteri malu-nya. Tadi cuma intermezo pembuka artikel
baru gue. Haha. Semacam inspirasi dari tumbuhan yang satu ini. Kalau gitu, mari
kita ambil pokok pembicaraan. Yaitu “ke-peka-an”, yang memiliki kata dasar
yaitu “peka”
Peka
Apa
sih yang dimaksud dengan “peka” itu?
Kenapa
sih cewek sering banget ngomong “ihh.. gak peka banget sih”?
Kenapa
sih anak muda jaman sekarang doyan ngomong “makanya peka dong!” ?
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (online); Peka memiliki makna:
*mudah
terasa; mudah terangsang
*mudah
bergerak (tt neraca peralatan mekanis)
*mudah
menerima atau meneruskan pengarus (cuaca dsb)
*mempedulikan;
memperhatikan
Sedangkan
menurut Kamus Kecil Bahasa null; Peka kadang ter-arti-kan sebagai suatu
keadaan dimana memberi respon balik terhadap sekitar, sederhana-nya sih
mempedulikan. Mendekati “sensitif” tapi nilainya lebih positif (kalau kata
bahasa psikologi).
Kita
ambil contoh sederhana. Misalkan pas lagi upacara, tiba-tiba ada temen lo
pingsan di depan lo. Seketika lo langsung memapah dia ke UKS, dan temen-temen
lo lainnya juga ikut ngebantuin. Itulah yang dikatakan bahwa lo dan temen-temen
lo yang ngebantuin memiliki rasa peka.
Beda hal, kalo misalnya ada temen lo udah mau pingsan, udah ngap-ngap-an, jalan udah berpola zigzag, terus yang lo lakukan hanya mempersilahkan dia lewat begitu saja. Semacam pada saat itu, di jidat lo tertulis
"Maap, saya lagi gabisa bantu. Silahkan jalan ke UKS sendiri. Hati-hati di jalan. Semoga selamat sampai tujuan". Itu lah hal yang bisa disebut dengan gak peka.
Dalam
sudut pandang beda, pengartian “peka” juga akan berbeda. Misalnya antara sudut
pandang biologi, kimia, fisika, psikologi, dan cinta pasti beda. Bisa juga
antara sudut pandang cewek dan cowok yang bakalan beda juga.
Well.. hidup ramai dengan hiruk pikuk
perbedaan. Sekarang, lagi-lagi gue ngebahas dengan sudut pandang gue yang
alhamdulillah-nya masih seorang wanita. Mungkin aja sama kayak pandangan para lelaki, sih. "mungkin"
Gue
membagi “peka” menjadi 4 rumus dasar. Sebagai berikut:
Penjelasan
(1)
Ibarat
energi positif diterima dengan positif ya hasilnya akan positif. Gitu aja deh. Ada yang dilempar, dan ada yang menangkap. Biasanya sih ini hal yang langka terjadi. *kayaknya
Penjelasan
(2)
Segala
sesuatu yang bertepuk sebelah tangan pasti akan menghasilkan rasa lelah baik fisik
maupun batin bagi sebelah pihak. Tapi emang terkadang, sesuatu yang tulus itu
gak mengharap timbal balik sih, contohnya aja beramal *nyambung gak nih?*
Penjelasan
(3)
Rumus
paling nyesek. Biasa terjadi kepada wanita yang mendapat status jemuran kering yang gak diangkat-angkat (read: ter-php-kan) (tapi cowo juga ada sih). Bisa di ibaratkan dengan menangkap sesuatu yang
sebenarnya tidak di lemparkan. You got
nothing!. Tapi, by the way sebenernya lo dapet sesuatu sih, yaitu "Sakit Hati". HAHA *nada evil
Penjelasan
(4)
Kalo
kata fisika; aksi = reaksi. Nah, kalo rumus ini sama aja. Tidak ada aksi = tidak
ada reaksi. Jadi mau di gimanakan lagi? Emang gak akan terjadi apapun. Bingung
malah kalo terjadi suatu reaksi. *ngomongin apaan sih nur
****
Dari
ke-empat rumus dasar tersebut, gue mengambil suatu kesimpulan.
"PEKA
itu beda tipis dengan KE-GE-ER-AN"
dan
"KE-GE-ER-AN
itu rentan akan PHP"
Maka
dari hasil penelitian gue ini, terkadang kita tidak bisa menyalahkan orang yang
tidak peka karena bisa jadi dia hanya menunggu hal yang lebih pasti dan jelas.
Sesuatu yang salah diartikan akan berdampak berbeda seterusnya. Contoh simple-nya kita ambil dari kode genetik deh. Kalo salah diartikan, bakal terjadi mutasi bukan? *gue liat simple
Pernah juga seorang berkata pada saya; "Jago meng-kode bukan berarti jago peka".
Gitu
aja.
Thanks
for coming here. HAHAHA :D
--no code--just a research--
--no code--just a research--
1 comments
yg jelas peka itu apah
BalasHapus