Subhanallah akhirnya gue kembali nongol
di blog nan sunyi ini. Ya... ruang
ini gak jauh beda dari hati gue yang sunyi senyap #anjas. Belakangan ini banyak
banget kegiatan ataupun kejadian yang seharusnya gue tulis, gue ceritain, gue
pamerin, gue galauin disini tapi apadaya. Hati dan otak gue lagi gak sinkron. Maksud
gue, hati kecil gue pengen nulis tapi otak gue mem-block gue ngelakuin penulisan itu karena otak gue jauh lebih
memikirkan mengenai PTN yang kunjung belum gue dapatkan cintanya #apaansih.
Hati dan Otak gue mulai saling membacok satu sama lain.
Gue rasa, kalian baca postingan ini untuk
alasan yang tidak ada. Kalo lo ngerasa waktu lo berharga, gue peringatkan untuk
tidak membaca tulisan ini, karena ini benar-benar tidak penting!!
Catatan ini seharusnya dibuat ketika hari
minggu tanggal 11 Mei gue berakhir, tapi gue baru nulis ini sekarang (read: 16
Mei). Entah ini bisa dikatakan basi atau tidak, gue masih mau menceritakan
kelanjutan dari perburuan gue.
Semua berawal dari acara meet and greet Marmut Merah Jambu yang
menguras emosi dan tenaga di Mega Bekasi kala itu. Gue (sebagai yang terijak,
terdorong, terjepit, ter-tidak beruntung) memutuskan untuk mencari peluang
bertemu dengan para manusia yang disebut “artis” itu di lokasi meet and greet lainnya. Lo pasti bilang
kalo gue kurang kerjaan kan? GUE RASA.... IYA JUGA.
Jadi beginilah cerita gue, Mengejar
Marmut Merah Jambu #part2
note: ini bukan movie review karena gue gak tau caranya bikin movie review yang baik, benar, dan berkualitas; so ini hanyalah moment review ala gue. Selamat menikmat.............i
Tanggal
8 Mei bisa dikatakan tanggal yang udah gue cukup tunggu-tunggu dari beberapa
bulan sebelumnya. Gue gak tau alasan yang pasti, tapi gue kali ini bener-bener
nungguin film Marmut Merah Jambu tayang di bioskop. Ada beberapa alasan yang
mendasari ke-kepo-an gue akan film ini, diantaranya: