Move On Kelesss

by - Februari 19, 2014


Hari ini rasanya gue cukup lega, ibarat baru selesai buang hajat yang ketahan 3 hari lamanya. Yap, karena hari ini secara resmi TO Sanggar akhirnya telah berlalu, walaupun gue tau, hasilnya pasti masih jauh dari target memuaskan batin. Gue aja ngerjain soalnya ampe terisak-isak, beruraian air mata. Tapi gapapa... selalu ada progress. Tenang..

“Jangan belajar untuk ulangan, tapi jadikan ulangan untuk belajar” – Pak Suardi (170214)

Dengan berlalunya TO bukan berarti semuanya selesai. Salah besar. Ini hanyalah gerbang depan (gerbang emang selalu di depan bukannya?) menuju kematian. Lebay... bukan kematian, tapi (ya begitulah). Oke, Minggu depan akan disambut dengan Ujian Praktek yang bahkan di awali dengan ujian praktek Agama yang banyaknya bejibun nauzubillah, ujian Fisika yang selalu aja gak jelas kepastiannya, dan Kimia yang you know-lah gimana itu. Haaah... gak bisa apa ya, yang mematikan di taro di akhir aja?

“Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”

Yaudahlah yaa... gak ada gunanya terus menerus mengeluh (padahal di tiap postingan pasti ada keluhan). Nikmatin aja. Kalo kata Bu Is mah “selow”... Lagi pula, yang berlalu biarlah berlalu. Kita harus Move On supaya gak stuck di tempat, kecuali stuck di hati kamu gapapalah yaa #plaaak #masih aja



Bicara soal Move On, kadang orang suka salah kaprah sama istilah yang satu ini. So, sebelum lanjut ke kalimat-kalimat random lainnya, gue mau tanya sesuatu hal penting ke lo dan harus di jawab dalam hati sambil menghadap ke cermin, mejemin mata, menghadap ke barat laut sambil tersenyum 1 jari. Dan pertanyaannya adalah:

Apa hal pertama yang muncul di otak lo ketika mendengar kata “Move On”?

Oke, gue tau.. pasti lo gak jawab pertanyaan tadi dan gak ngikutin syarat yang gue tuliskan tadi dan sekarang lo langsung baca kalimat ini sambil bilang “lawwrr”. Yoos, gapapa... emang gak semuanya harus ngikutin syarat dan ketentuan yang berlaku kecuali lo lagi ikut kuis berhadiah di TV.

Move On itu gak cuma berkisaran dengan cinta dan patah hati. Bisa aja Move On dari pelajaran, Move On dari nilai jelek, Move On dari kemiskinan, kesialan, keraguan, kegalauan, dll.

Sebagian besar pengartian Move On di mbah dukun tercinta gue (Google), lo bakal temuin dengan hal yang klasik, tentang putus cinta. Well, well, well... kurang lebih artinya : melupakan apa yang telah berlalu dan menatap masa depan. Istilah ini lebih sering diterapkan terhadap orang yang patah hati dan sulit melupakan mantannya. #klise!!!

Nyadar gak sih, sebenernya kita udah di kasih rumus Move On dari aplikasi yang biasa kita gunain tiap hari? Ituloh, aplikasi yang punya “timeline” misalnya aja yang paling lazim banget adalah aplikasi Twitter dan LINE. Kalo lo jeli, pasti akan menemukan sebuah rumus mendasar dari Move On. Gak percaya? Niih gue kasih buktinya:

"lepas untuk memperbarui"
“Lepas untuk memperbarui”, you know what I mean, right? Ketika lo masih gak bisa melepaskan sesuatu itu, lo gak akan bisa memperbarui apapun. Stuck on it/her/him/you/them/etc.

“When someone leaves, it’s because someone else is about to arrive” – Paula Coelho

Move itu kan artinya pindah, maka dari itulah Move On bisa terwujud apabila setelah melepaskan sesuatu, kita mendapat penggantinya yang baru. Ibarat pindah rumah, gak mungkinkan orang yang pindah rumah gak nyari rumah baru sebagai penggantinya? Masa iya mau bergelepar dengan langit sebagai atap dan tanah bagai lantai keramik?

Ketika lo berkata mau Move On, hal yang lo harus siapkan atau temukan adalah pengganti yang baru atau tujuan yang baru atau sesuatu yang bisa menggantikan tempat hal yang lo Move On-nin sebelumnya. Itulah mengapa, teori ini membuat prakteknya terasa sangat teramat sulit dilaksanakan.

Kalau misalkan lo berkata lo mau Move On tanpa menyiapkan atau menemukan pengganti yang baru, hmmm mungkin itu istilah yang kurang tepat. Bukan Move On, tapi itu adalah Shut Down. Yeah.. mematikan perasaan agar tak merasa tersakiti lagi. Bisa aja sih itu dilakuin, tapi bahaya. Jangan sampe Shut Down membuat lo menjadi tak berprasaan. Hiii... gue pernah mau nyoba sih, tapi takut malah nanti jadi suka sama cewek juga #plak

BTW,  beberapa hari yang lalu, gue finally menerima kiriman paket hadiah novelit yang gue dapet dari kuis dan judulnya adalah MOVE ON!! Wahaha.. pas banget, buku ini udah gue incer ehh dapet gratis *curhat


Novelit ini bukan berisi tentang “100% Cara Jitu Atasi Move On”, bukaaan (judulnya udah kayak cover buku soal prediksi UN). Kalo pun iya, pasti itu adalah buku tergokil, tergaje, terlawwwrr yang pernah ada. Lanjut. Novelit ini berisi kisah-kisah yang berkisaran tentang Move On dan gak hanya tentang cinta, tapi juga ada persahabatan, dll. Yang bikin gue pengen baca adalah, yap! Sinopsisnya itu.. weeeww banget.

Melupakan menjadi satu-satunya jalan ketika ingatan terjebak dalam kenangan.
Melupakan bukan tugas sang waktu, melainkan tugasmu.
Karena kenangan akan selalu ada di tempatnya,
Menunggumu menemuinya, untuk kemudian memaafkannya.
 Buku dalam genggamanmu ini dipersembahkan untuk kamu yang tak kunjung bisa berdamai dengan masa lalu. Kamu yang tak mau membuka pintu untuk seseorang lain yang coba mengetuk hatimu.
 Percayalah.. Ketika satu pintu tertutup, akan ada pintu lain yang terbuka.

Gimana? Sadis kan? Ahhh,,, gimana gue gak kepincut buat bacani novelit, kan? *kok gue jadi promosi sih?

Yaudah, intinya karena gue juga lagi gak dalam tahap Move On jadi.... ya begitu aja kira-kira. Itulah draft lama yang udah gue pikirin dan baru kesampean di publish.

Lagi-lagi Move On adalah tugasmu. Jangan salahkan waktu karena waktu tak mengerti masalahmu. Cobalah melepaskan untuk mendapat hal yang lebih melegakan batin.

Move On dong dari nilai jelek?!! Jelek mulu gak aus NULL? (-__-) *buat diri gue sendiri*

SELAMAT BERJUANG PARA PE-MOVE ON SEKALIAN

You May Also Like

0 comments