Note for Nothing #2
It's just another thursday..
Bener banget... Hanya kamis biasa yang berlalu seperti biasa. Gak ada kata yang cukup sederhana untuk menggambarkan betapa 'biasa' nya hari hari gue belakangan ini.
Seperti biasa gue curhat di sini, di blog yang kata Raditya Dika adalah buku diary yang sengaja di pamer ke khalayak luas. Hanya saja yang gak biasa adalah gue menulisnya langsung tanpa harus di ketik di ms. Word seperti biasanya.
Kenapa ya gue?
Ah pake nanya segala lagi null. Elo mah galau mulu~
Gue kali ini gak galau. Gue bahagia karena sesuatu hal mengenai salah satu temen curhat gue yang kayaknya tanpa gue sebutin pasti lo juga pada tau. Hehe.... I'm Happy to you laaa
Oke lanjut.
Gue hanya lagi purik. Please jangan sangkut pautkan dengan hal hal lainnya. Gue hanya lagi purik dengan diri sendiri. Purik banget!!! Rasanya gue pengen berhenti di tengah jalan raya, terus gue bilang ke arah motor ato mobil yang mau melintas "Tabrak saya Pak!!! tabrak saya!"
Gue lelah sama sikap gue yang seperti gak punya harapan hidup. Hidup enggan mati tak mau. Seperti itulah gue sekarang ini, padahal gue tau masa masa gue harus bertahan hanya tinggal beberapa puluh hari lagi. Gue seperti mengalami inflasi kebahagiaan, inflasi semangat, krisis motivasi. Dan gue tau, semua itu hanya karena satu alasan yang sangat gak penting.
Di masa kayak gini, gue jadi rindu diri gue dulu ketika gue masih kelas 10 dan kelas 11. Dimana pada saat itu gue ibarat remaja yang sangat berapi api, punya harapan dan tujuan hidup. Gue punya prinsip dan punya mimpi yang gue coba terus menerus raih. Gue punya semangat perang, berjuang untuk belajar... Tapi semenjak duduk di kelas 12, seakan semua itu sirna begitu aja, menjadi cerita masa lalu... masa-masa kejayaan gue.
Bisa bantu gue? Keluar dari lekukan hampa ini?
Gue kadang bertanya-tanya pada lo semua yang pernah baca satu atau beberapa postingan gue.
Apakah lo semua bisa merasakan apa yang gue rasakan? Tentang kisah sedih yang kadang gue tulis di sini, apa lo mencoba mengerti apa yang gue maksud?
Ahh... Gue gak maksa lo untuk memahami perasaan gue kok. Gapapa. Mungkin dengan tidak adanya yang memahami, justru lebih baik karna gue gak akan melibatkan orang lain dalam masalah gue.
Need more vitamin.
Itu aja.
Tapi susah banget buat dapetin hal yang gue sebut 'itu aja' itu?
0 comments