[FANFICTION] GOT7 "A" Stories #1 (Noona's Side)

by - Juli 15, 2014

GOT7 “A” Stories

Cast: Noona (a girl in the MV) you can imagine this girl is YOU
Author: Kak Sulli
Inspirasi: GOT7 "A" MV (watch in here)


Noona POV
Seoul mulai memasuki musim panas dan seharusnya aku bisa menikmati musim panasku dengan nyaman dan damai. Namun apalah arti musim panas jika aku masih harus masuk bekerja di musim liburan ini.

“hupff” Aku menggumam dalam hati.

Beberapa bulan belakangan ini aku memang sudah mendapatkan pekerjaan, yaa itung-itung sebagai pengisi waktu luang selain kegiatan kuliah yang sebenarnya tak memberikan waktu luang. Iya. Aku mengambil kerja part-time di sebuah cafe, hmmm ya sebagai pelayan, kasir, koki, apalah itu aku bisa kerjakan semua.

Ada hal lain yang sebenarnya juga hmm mungkin bisa di bilang menggangguku beberapa bulan belakangan ini. Beberapa teman kuliah ku juga sering menanyakan tentang “itu” yang selalu mengikutiku. Ahh tapi aku selalu bingung untuk mengatakannya jadi ku rasa ini semua hanya akan menjadi masalah hari-hari ku sendiri.

“Bagaimana tidak beberapa temanku menanyakan tentang siapa mereka? datang darimana? Ingin apa? Ahh.. mereka. Iya... mereka! Mau mereka apa sih?” Aku terus bergumam dalam hati. Entahlah, aku kehilangan fokus untuk beberapa saat, bahkan hampir saja aku menyembrang tanpa melihat kanan maupun kiri.

Aku kembali merapihkan rambutku yang sedikit berantakan tadi.
“OMO!! Hampir saja aku lupa!!” Aku menutup bagian bawah muka ku dengan kedua tangan ku kemudian dengan seksama aku melirik sekelilingku. Ku lirik bagian kanan ku, “ahhh aman”, lalu kiri ku, “syukurlah”, dan satu lagi yaitu bagian belakang, “terimakasih Tuhaan”. Aku kembali melanjutkan langkahku hmm dengan tetap menutup wajahku. Cafe tempatku bekerja sudah nampak di ujung jalan sana.

Apa? Kalian bertanya kenapa aku melakukan hal aneh seperti itu? Oke akan aku jelaskan, tapi biarkan aku menarik nafas panjang sebelum menjelaskan ini semua karena aku kan sudah bilang, aku harus memutar otakku untuk menceritakan ini.

Oke... Jadi aku baru saja memasuki area berbahaya tadi. Tidak, hmm berbahaya ini hanya berlaku untuk diriku. Kau sudah tau kan tentang “itu” yang mengikutiku terus?! Yasudah.. apalagi yang harus ku jelaskan. Hmm, intinya pagi ini aku cukup beruntung karena tidak satupun dari mereka muncul di awal hari. Ahh sepertinya aku harus mempercepat langkahku karena aku sudah terlambat sekarang.

Cringgg...criingg
Lonceng yang sengaja di taruh di gagang pintu itu berdenting seiring dengan langkahku memasuki cafe ini.

“Good morning Mr.Kim” Aku baru saja menyapa bos ku karena ya sepertinya dia sudah sedikit jengkel karena aku terus menerus terlambat masuk kerja.

“You’re so late” ucapnya
“Yeah.. As always ya~” Aku menimpalinya dan dia malah tertawa kecil.

Mr. Kim bukanlah tipe bos yang kejam tapi ya tetap saja sesekali dia akan menghukum kelalaian ku. Mr.Kim adalah orang Korea juga sama sepertiku tapi dia sudah lama tinggal di L.A sehingga katanya sih lebih mudah berbahasa Inggris ketimbang bahasa Korea untuk saat ini. Hmm lagipula cafe ini juga lebih sering di datangi oleh turis asing sehingga mau tak mau dia akan berbicara bahasa Inggris. Syukurnya aku adalah mahasiswi jurusan sastra Inggris jadi ya aku dapat diterima dengan senang hati bekerja disini olehnya. Eh, kenapa aku menceritakan tetang Mr.Kim? –“

Aku berjalan menuju ruang ganti. Iya, aku harus mengenakan seragam kerja. Berhenti berpikir yang tidak-tidak.

Kau tau, sepertinya aku memang harus menceritakan ini kepadamu.  Hmm.. jadi mereka yang sedari tadi aku katakan itu ya, hmm mereka berjumlah satu.. dua.. ahh tujuh orang. Iya tujuh orang! Tentu saja mereka itu namja iya namja. Tujuh namja yang entah kenapa Tuhan menggariskan hidupku untuk bertemu dengan mereka.

Aku bertemu mereka satu per satu yaa seperti sebuah skenario drama. Oke, beberapa dari mereka mungkin aku sudah mengenalnya. Mengenal dalam arti saling kenal nama dan pernah beberapa kali berbincang bersama bahkan mungkin yaa saling tau nomor ponsel. Beberapa adalah tetangga flat ku jadi pasti sering bertemu tapi ahh beberapa lagi ya baru ku temui dan aku baru sadar kalau mereka adalah junior ku di kampus

Tok..tok..tok
“eyy.. have you finished?” Mr.Kim terdengar mengetuk dari luar dan  membuyarkan lamunanku.

“Astaga!! Sudah berapa menit ini !!” Aku mengutuk diriku sendiri dan bergegas menuju meja saji. cukup, cukup!! Aku menepuk pipiku sendiri dan mengumpulkan fokus ku yang sedari tadi sudah berhamburan seperti taburan mesis di atas pancake di hadapanku kini. Nampaknya aku tak bisa berhenti bergumam sedari tadi karena perutku belum terisi.

Pengunjung cafe biasanya akan ramai pagi menjelang siang, dan kini karena masih sangat pagi sehingga hanya ada beberapa turis yang datang untuk sarapan ringan. Kerjaan ku masih belum terlalu banyak.

Mr.Kim biasanya mempersilahkanku untuk mengerjakan tugas kuliah selagi pelanggan belum terlalu ramai. Ya, kurasa memang lebih baik kalau aku mengerjakannya ketimbang terus menerus bergumam tak menentu.

Aku mencari tempat yang cukup nyaman lalu menyalakan laptopku dan menyeduh minumanku sendiri. Astaga, Mr. Kim memang memperbolehkan ku untuk sarapan, makan siang, bahkan makan malam disini. Aku tak mengerti kenapa dia begitu baik.

Drrt..drrrt...
Baru saja aku meng-click folder tempat tugasku bernaung, ponselku bergetar. Hmm nampaknya ada surel yang masuk. Seharusnya aku bisa saja mengabaikan surel itu dan melanjutkan niatku untuk mengerjakan tugas tapi karena yang tertera adalah nama Ann, teman satu flatku, aku berpikir mungkin saja itu adalah hal penting.

“ummm” Aku membalas surel itu yang ternyata tidak begitu penting. Hhh.. Ann hanya menanyakan merek shampoo yang kemarin baru ku beli di supermarket kemarin.

“tsk..” Aku jadi teringat kejadian kemarin, iya di supermarket. Bukankah hal konyol seandainya kau diikuti terus oleh seseorang aihh maksudku tujuh orang najma, bahkan ketika hanya ingin berbelanja ke supermarket? Ahh sayangnya hal konyol itu terjadi padaku.

Selain itu umm belakangan ini mereka juga mulai bertingkah aneh. Memang pada kenyataannya selalu aneh tapi kali ini makin aneh. Ahh.. bagaimana ya aku harus katakan ini.. ummm..

“A! Can you help me here?” Mr.Kim untuk yang kedua kalinya membuyarkan lamunanku kembali.

“Ahh ne, Ajjushi” Aku merapihkan lagi tatanan bajuku dan berjalan kearah Mr.Kim berada. Dia menatapku heran. Upss.. aku baru sadar, baru saja aku tak sengaja menggunakan bahasa Korea. Iya, tak biasanya memang aku berbicara bahasa Korea disini, mungkin karena itu Mr.Kim menatap ku heran.

“Ada yang sedang kamu pikirkan?” ucap Mr.Kim sambil sekilas melirikku saat aku sedang menyiapkan cappucino pesanan pelanggan tadi. Aneh. Kali ini ia berbicara bahasa Korea.

“Anni. Tidak ada” jawabku singkat.
“Ohh. Saya kira sedang ada masalah” Mr.Kim menatapku dengan tatapan seolah percaya dengan yang ku katakan. Aku menimpalinya dengan tersenyum kecil dan kembali fokus pada pekerjaanku.

“Ngomong-ngomong.. hmm tumben mereka tak datang hari ini?” Ucapan Mr.Kim sukses membuat ku tersentak dan mempercepat ritme jantungku.

“Ahaha.. mereka.. ahaha.. entahlah” Aku tak tau harus menanggapinya seperti apa. Hampir setiap hari di waktu yang sama mereka akan berkunjung kesini. Mungkin itu akan memberikan keuntungan tersendiri bagi Mr Kim, hmm tidak untuk ku. Ya, ku rasa sih begitu. Memang aneh hari ini belum ku lihat satupun batang hidung mereka muncul. Hmm.. bukankah seharusnya itu kabar baik untukku, tapi kenapa aku malah seperti ini umm menanti ummm kehadiran mereka. Aku sedikit mengacak rambutku dan Mr.Kim hanya menggeleng-geleng melihat tingkahku kali ini.

Drrt..drrt..
Ponselku kembali bergetar dengan tanda nada ada surel yang masuk. Mungkin itu dari Ann, aku pun menghiraukannya.

Drrt.. drtt..
Bergetar lagi.

Drrt.. drrt..
Dan lagi.

Drrt.. drrt..
Dan juga lagi.

Drrrt.. drrt..
Lagi dan lagi.

Drrt.. drtt..
Kembali bergetar lagi.

Drrt.. drrtt..
Lagi-lagi bergetar.

Astaga.. ada apa dengan Ann. Kenapa mengirim surel sebanyak itu? Benakku. Aku pun mengecek ponselku untuk melihat surel itu.

“OMO!!” Hanya itu yang bisa ku ekpresikan. Surel-surel yang masuk tadi memang beberapa dari Ann tapi ternyata ada juga beberapa dari mereka! Astaga.. mereka kenapa sih? Ingin mengerjaiku atau bagaimana?

Aku membuka surel pertama yang masuk.
From: Jr.
+628**********
Message: Noona, kau ada di cafe, kan? Aku tak bisa kesana hari ini. Maaf ya, noona. Oh iya, barang yang ku pinjam kemarin, nanti aku langsung kembalikan ketika kau sudah sampai di flat, okay? Jangan merindukan ku, noona. Hehe.

“tsssk..” Aku berdecak setelah membaca surel darinya. Aku tak paham dimana bagian penting dari isi surel itu. Aishh, lagi pula apa pedulinya aku kalau dia tidak datang ke cafe ini!

Ahh, aku lupa memperkenalkannya padamu. Aku biasa memanggilnya Jr (junior), hmm nama aslinya sih Park Jin Young tapi karena teman-temannya memanggil dia seperti itu umm aku jadi ikut terbawa. Dari ketujuh namja yang kukatakan sebelum-sebelumnya, aku sudah mengenal Jr. cukup lama. Dia tetangga sebelah flat ku ditambah dia juga juniorku di kampus. Hmm ya bisa dibilang aku cukup akrab dengannya. Iya, terkadang aku suka minta bantuan darinya, hmm bantuan dalam segala hal. Aishh aku lupa masih ada surel yang belum kubaca.

From: JB
+628**********
Message: Kemarin aku tanya Mr.Kim, katanya besok kau libur ya, noona? Kalau begitu, besok pagi aku tunggu di taman. Ada sesuatu yang ingin aku tunjukan padamu.

Apa? Libur? Aku berbicara pada diriku sendiri. Aku saja belum tau kalau besok aku libur atau tidak.

“Mr.Kim!! Am I free tomorrow?” Aku segera memastikannya.
“Oh yeah sure! Sorry, I’m forget to tell you” ucapnya.

Aishh.. bagaimana JB bisa tau? Dia itu penguntit atau apa?
Ahh ngomong-ngomong soal JB, urghh nama yang aneh, bukan? Tidak, dia bukan Justin Bieber bukaan. Umm nama aslinya Lim Jae Bum, lebih biasa dipanggil JB (JaeBum). Suka-suka dia lah –“. Dia, temannya Jr. Aku tau, ketujuh namja itu memang saling berteman makanya mereka bisa memiliki nomor ponselku. Aku kenal JB umm dari Jr. tapi sebelumnya juga aku sempat pernah bertemu tapi entahlah aku lupa detailnya. Aku harus beralih ke surel berikutnya.

From: Jackson
+628**********
Message: Have you free tomorrow? Let’s go out with me, noona.

Nampaknya kabar kalau aku libur besok sudah menyebar di mereka. Isi surelnya hmm hampir sama dengan JB tapi lebih to the point. Bagaimana ini? Aku mulai bingung sendiri.

Jackson bukan berasal dari Korea. Iya. Dia berasal dari Hongkong yang yaa bahasa Inggris menjadi bahasa sehari-hari disana, makanya lebih sering berbicara menggunakan bahasa Inggris denganku. Hmm mungkin juga sih sebagai ajang unjuk bakat karena aku sering mendengar dia berbicara bahasa Korea dengan yang lainnya, tapi yaa memang benar sih kemampuan bahasa Inggrisnya memang tak bisa diragukan. Yang pasti, hmm Jackson punya percaya diri yang tinggi dan ahh dia juga sedikit kelewat narsis –“

From: Youngjae
+628**********
Message: Noona!! Aku menemukan kedai es krim baru. Aku jamin pasti lezat. Besok pergilah denganku, noona. Aku traktir es krim kesukaan mu.

Aishh, aku baru sadar. Apa alasan mereka tidak datang hari ini karena tau besok aku akan libur sehingga mereka memilih untuk merencanakan sesuatu esok? Huftt.. aku lelah berspekulasi seperti ini. Ahh iya, Youngjae hmm dia cukup terkenal di kampus. Maksudku yaa dia cukup terkenal karena suaranya saat bernyanyi. Iya, aku juga termasuk salah satu penggemarnya. Hmm jadi aku cukup mengenal dia, dan yaaa dia juga cukup mengenalku.

Aku melirik dua surel yang belum ku buka. Tskkk...mereka berdua mau ngapain juga sih? Aku bergumam kembali.

From: Bambam
+628**********
Message: Noona, temani aku jalan di taman besok, mau kan?

From: Yugyeom
+628**********
Message: Apa dugaanku benar? Surel ku ini sampai paling akhir? Akhh.. Hyung memang jahat baru memberi tahuku kalau besok noona libur bekerja. Aku ingin mengajak noona ke sebuah cafe yang baru aku temui di daerah Myeongdeong. Bukankah bosan kalau noona terus makan di cafe itu saja? Mau kan?

Aku tersenyum kecil saat membaca kedua surel tersebut. Mereka sangat lucu. Ahh maksudku dari ketujuh namja itu mereka adalah yang paling muda. Iya.. sangat muda bahkan aku merasa sangat tua kalau sedang berbicara bersama mereka.

Yang pertama namanya Bambam, maksudku nama panggilannya Bambam. Hmm nama aslinya cukup sulit disebutkan yaitu Kunpimook Bhuwakul. Ahh iya, dia orang asli Thailand tapi entah kenapa dia bisa ada disini, di Korea dan lagi hmm bahasa Koreanya juga cukup lancar. Ku akui, Bambam memang lucu. Iya, dia full of aegyo.

Lain hal lagi dengan Yugyeom, umm dia memang sangat muda tapi yaa dia memiliki postur tubuh yang tinggi –“. Sama seperti Bambam, dia juga full of aegyo ahh lagi pula memang mereka berdua masih cocok sih kalau ber-aegyo-aegyo seperti ini, toh masih muda.

Apa kau sadar akan sesuatu hal sedari tadi? Iya. Mereka semua memanggilku “NOONA”. Aishh jangan salah paham. Aku bukan tipe-tipe yeoja yang gemar mengoleksi brondong (?) tapi yaa apalah daya kalau mereka semua nyatanya memang ada disekeliling ku sekarang. Itulah mengapa, temanku (terutama Ann) sering menanyakan bahkan sesekali menggodaku dengan pertanyaan, Apa aku menyukai namja yang lebih muda dariku? Apa ada yang aku suka diantara mereka?. (-,-)”

Eh tunggu, apa aku melewatkan sesuatu?
Satu, dua, tiga, umm enam. Eh hanya enam dari mereka yang mengirim surel padaku? Aku kembali mengecek nama-nama yang tertera dalam kotak masuk ponselku.

Ahhh... iya. Dia tidak mengirim surel rupanya. Hupft.. Aku sedikit kecewa setelah menyadari hal yang terlewatkan itu.

Tunggu!
Kenapa kecewa?
Ahh ada apa sih denganku? –“

Hmm.. jadi satu-satunya yang tidak mengirim surel padaku adalah Mark. Iya, namanya Mark. Sama seperti Mr.Kim, Mark juga lama tinggal di Amerika atau bahkan bisa ku pastikan dia adalah native speaker. Hmm Mark berdarah Taiwan jadi ya tetap saja ia berwajah Asia. Mark juga salah satu tetangga sebelah flat ku. Seharusnya aku mengenal Mark lebih dulu daripada Jr. karena Mark lebih dulu tinggal di sebelah flat ku ketimbang Jr. ahh tapi karena dia sangat pendiam ahh maksudku dia itu tipe-tipe cool guy ya jadi jarang untukku berbicara dengannya.

Mark itu....
Ahh sudahlah! Apa sih yang ku pikirkan sekarang –“

Ku masukkan kembali ponselku dalam saku dan kembali ke pekerjaanku. Nampaknya aku terlalu lama berada dalam dunia khayalku sendiri sehingga membiarkan Mr.Kim repot sendiri.

“You can go home after this break”
“Eh.. why?”
“My family need me laaa” Mr.Kim tertawa lepas. Aku tau, rupanya keluarganya ingin mengadakan piknik musim panas. Mr.Kim mempersilahkan ku pulang lebih cepat. Ahh ya, sepertinya aku harus pulang dan segera berendam di air yang sejuk untuk menenangkan pikiranku  yang sudah tak tentu arah sejak tadi pagi.

Setelah berganti pakaian, aku kembali menatap ponselku dan ku balas satu persatu surel mereka.

Ahhh... apa yang akan terjadi besok ya?

see you on the next story :))
check another TRAILER IN HERE

You May Also Like

0 comments