GOT7 “A” Stories
Cast: Noona (a girl in the MV) you can imagine this girl is YOU
Author: Kak Sulli
Inspirasi: GOT7 "A" MV (watch in here)
Seoul
mulai memasuki musim panas dan seharusnya aku bisa menikmati musim panasku
dengan nyaman dan damai. Namun apalah arti musim panas jika aku masih harus
masuk bekerja di musim liburan ini.
“hupff”
Aku menggumam dalam hati.
Beberapa
bulan belakangan ini aku memang sudah mendapatkan pekerjaan, yaa itung-itung
sebagai pengisi waktu luang selain kegiatan kuliah yang sebenarnya tak
memberikan waktu luang. Iya. Aku mengambil kerja part-time di sebuah cafe, hmmm ya sebagai pelayan, kasir, koki,
apalah itu aku bisa kerjakan semua.
Ada
hal lain yang sebenarnya juga hmm mungkin bisa di bilang menggangguku beberapa
bulan belakangan ini. Beberapa teman kuliah ku juga sering menanyakan tentang
“itu” yang selalu mengikutiku. Ahh tapi aku selalu bingung untuk mengatakannya
jadi ku rasa ini semua hanya akan menjadi masalah hari-hari ku sendiri.
“Bagaimana
tidak beberapa temanku menanyakan tentang siapa mereka? datang darimana? Ingin
apa? Ahh.. mereka. Iya... mereka! Mau mereka apa sih?” Aku terus bergumam dalam
hati. Entahlah, aku kehilangan fokus untuk beberapa saat, bahkan hampir saja
aku menyembrang tanpa melihat kanan maupun kiri.
Aku
kembali merapihkan rambutku yang sedikit berantakan tadi.
“OMO!!
Hampir saja aku lupa!!” Aku menutup bagian bawah muka ku dengan kedua tangan ku
kemudian dengan seksama aku melirik sekelilingku. Ku lirik bagian kanan ku,
“ahhh aman”, lalu kiri ku, “syukurlah”, dan satu lagi yaitu bagian belakang,
“terimakasih Tuhaan”. Aku kembali melanjutkan langkahku hmm dengan tetap
menutup wajahku. Cafe tempatku bekerja sudah nampak di ujung jalan sana.
Apa?
Kalian bertanya kenapa aku melakukan hal aneh seperti itu? Oke akan aku
jelaskan, tapi biarkan aku menarik nafas panjang sebelum menjelaskan ini semua
karena aku kan sudah bilang, aku harus memutar otakku untuk menceritakan ini.
Oke...
Jadi aku baru saja memasuki area berbahaya tadi. Tidak, hmm berbahaya ini hanya
berlaku untuk diriku. Kau sudah tau kan tentang “itu” yang mengikutiku terus?!
Yasudah.. apalagi yang harus ku jelaskan. Hmm, intinya pagi ini aku cukup
beruntung karena tidak satupun dari mereka muncul di awal hari. Ahh sepertinya
aku harus mempercepat langkahku karena aku sudah terlambat sekarang.
Cringgg...criingg
Lonceng
yang sengaja di taruh di gagang pintu itu berdenting seiring dengan langkahku
memasuki cafe ini.
“Good
morning Mr.Kim” Aku baru saja menyapa bos ku karena ya sepertinya dia sudah
sedikit jengkel karena aku terus menerus terlambat masuk kerja.
“You’re
so late” ucapnya
“Yeah..
As always ya~” Aku menimpalinya dan dia malah tertawa kecil.
Mr.
Kim bukanlah tipe bos yang kejam tapi ya tetap saja sesekali dia akan menghukum
kelalaian ku. Mr.Kim adalah orang Korea juga sama sepertiku tapi dia sudah lama
tinggal di L.A sehingga katanya sih
lebih mudah berbahasa Inggris ketimbang bahasa Korea untuk saat ini. Hmm
lagipula cafe ini juga lebih sering di datangi oleh turis asing sehingga mau
tak mau dia akan berbicara bahasa Inggris. Syukurnya aku adalah mahasiswi
jurusan sastra Inggris jadi ya aku dapat diterima dengan senang hati bekerja
disini olehnya. Eh, kenapa aku menceritakan tetang Mr.Kim? –“
Aku
berjalan menuju ruang ganti. Iya, aku harus mengenakan seragam kerja. Berhenti
berpikir yang tidak-tidak.
Kau
tau, sepertinya aku memang harus menceritakan ini kepadamu. Hmm.. jadi mereka yang sedari tadi aku katakan
itu ya, hmm mereka berjumlah satu.. dua.. ahh tujuh orang. Iya tujuh orang!
Tentu saja mereka itu namja iya namja. Tujuh namja yang entah kenapa Tuhan
menggariskan hidupku untuk bertemu dengan mereka.
Aku
bertemu mereka satu per satu yaa seperti sebuah skenario drama. Oke, beberapa
dari mereka mungkin aku sudah mengenalnya. Mengenal dalam arti saling kenal
nama dan pernah beberapa kali berbincang bersama bahkan mungkin yaa saling tau
nomor ponsel. Beberapa adalah tetangga flat
ku jadi pasti sering bertemu tapi ahh beberapa lagi ya baru ku temui dan
aku baru sadar kalau mereka adalah junior ku di kampus
Tok..tok..tok
“eyy..
have you finished?” Mr.Kim terdengar mengetuk dari luar dan membuyarkan lamunanku.
“Astaga!!
Sudah berapa menit ini !!” Aku mengutuk diriku sendiri dan bergegas menuju meja
saji. cukup, cukup!! Aku menepuk
pipiku sendiri dan mengumpulkan fokus ku yang sedari tadi sudah berhamburan
seperti taburan mesis di atas pancake di
hadapanku kini. Nampaknya aku tak bisa berhenti bergumam sedari tadi karena
perutku belum terisi.
Pengunjung
cafe biasanya akan ramai pagi menjelang siang, dan kini karena masih sangat
pagi sehingga hanya ada beberapa turis yang datang untuk sarapan ringan.
Kerjaan ku masih belum terlalu banyak.
Mr.Kim
biasanya mempersilahkanku untuk mengerjakan tugas kuliah selagi pelanggan belum
terlalu ramai. Ya, kurasa memang lebih baik kalau aku mengerjakannya ketimbang
terus menerus bergumam tak menentu.
Aku
mencari tempat yang cukup nyaman lalu menyalakan laptopku dan menyeduh
minumanku sendiri. Astaga, Mr. Kim memang memperbolehkan ku untuk sarapan,
makan siang, bahkan makan malam disini. Aku tak mengerti kenapa dia begitu
baik.
Drrt..drrrt...
Baru
saja aku meng-click folder tempat
tugasku bernaung, ponselku bergetar. Hmm nampaknya ada surel yang masuk.
Seharusnya aku bisa saja mengabaikan surel itu dan melanjutkan niatku untuk
mengerjakan tugas tapi karena yang tertera adalah nama Ann, teman satu flatku, aku berpikir mungkin saja itu
adalah hal penting.
“ummm”
Aku membalas surel itu yang ternyata tidak begitu penting. Hhh.. Ann hanya menanyakan
merek shampoo yang kemarin baru ku
beli di supermarket kemarin.
“tsk..”
Aku jadi teringat kejadian kemarin, iya di supermarket. Bukankah hal konyol
seandainya kau diikuti terus oleh seseorang aihh maksudku tujuh orang najma,
bahkan ketika hanya ingin berbelanja ke supermarket? Ahh sayangnya hal konyol itu
terjadi padaku.
Selain
itu umm belakangan ini mereka juga mulai bertingkah aneh. Memang pada
kenyataannya selalu aneh tapi kali ini makin aneh. Ahh.. bagaimana ya aku harus
katakan ini.. ummm..
“A!
Can you help me here?” Mr.Kim untuk yang kedua kalinya membuyarkan lamunanku
kembali.
“Ahh
ne, Ajjushi” Aku merapihkan lagi tatanan bajuku dan berjalan kearah Mr.Kim
berada. Dia menatapku heran. Upss.. aku baru sadar, baru saja aku tak sengaja menggunakan
bahasa Korea. Iya, tak biasanya memang aku berbicara bahasa Korea disini,
mungkin karena itu Mr.Kim menatap ku heran.
“Ada
yang sedang kamu pikirkan?” ucap Mr.Kim sambil sekilas melirikku saat aku
sedang menyiapkan cappucino pesanan
pelanggan tadi. Aneh. Kali ini ia berbicara bahasa Korea.
“Anni.
Tidak ada” jawabku singkat.
“Ohh.
Saya kira sedang ada masalah” Mr.Kim menatapku dengan tatapan seolah percaya
dengan yang ku katakan. Aku menimpalinya dengan tersenyum kecil dan kembali
fokus pada pekerjaanku.
“Ngomong-ngomong..
hmm tumben mereka tak datang hari ini?” Ucapan Mr.Kim sukses membuat ku
tersentak dan mempercepat ritme jantungku.
“Ahaha..
mereka.. ahaha.. entahlah” Aku tak tau harus menanggapinya seperti apa. Hampir
setiap hari di waktu yang sama mereka akan berkunjung kesini. Mungkin itu akan
memberikan keuntungan tersendiri bagi Mr Kim, hmm tidak untuk ku. Ya, ku rasa
sih begitu. Memang aneh hari ini belum ku lihat satupun batang hidung mereka
muncul. Hmm.. bukankah seharusnya itu kabar baik untukku, tapi kenapa aku malah
seperti ini umm menanti ummm kehadiran mereka. Aku sedikit mengacak rambutku
dan Mr.Kim hanya menggeleng-geleng melihat tingkahku kali ini.
Drrt..drrt..
Ponselku
kembali bergetar dengan tanda nada ada surel yang masuk. Mungkin itu dari Ann, aku pun menghiraukannya.
Drrt..
drtt..
Bergetar
lagi.
Drrt..
drrt..
Dan
lagi.
Drrt..
drrt..
Dan
juga lagi.
Drrrt..
drrt..
Lagi
dan lagi.
Drrt..
drtt..
Kembali
bergetar lagi.
Drrt..
drrtt..
Lagi-lagi
bergetar.
Astaga.. ada apa dengan Ann. Kenapa
mengirim surel sebanyak itu?
Benakku. Aku pun mengecek ponselku untuk melihat surel itu.
“OMO!!”
Hanya itu yang bisa ku ekpresikan. Surel-surel yang masuk tadi memang beberapa
dari Ann tapi ternyata ada juga beberapa dari mereka! Astaga.. mereka kenapa
sih? Ingin mengerjaiku atau bagaimana?
Aku
membuka surel pertama yang masuk.
From:
Jr.
+628**********
Message:
Noona, kau ada di cafe, kan? Aku tak bisa kesana hari ini. Maaf ya, noona. Oh
iya, barang yang ku pinjam kemarin, nanti aku langsung kembalikan ketika kau
sudah sampai di flat, okay? Jangan
merindukan ku, noona. Hehe.
“tsssk..”
Aku berdecak setelah membaca surel darinya. Aku tak paham dimana bagian penting
dari isi surel itu. Aishh, lagi pula apa pedulinya aku kalau dia tidak datang
ke cafe ini!
Ahh,
aku lupa memperkenalkannya padamu. Aku biasa memanggilnya Jr (junior), hmm nama
aslinya sih Park Jin Young tapi karena teman-temannya memanggil dia seperti itu
umm aku jadi ikut terbawa. Dari ketujuh namja yang kukatakan
sebelum-sebelumnya, aku sudah mengenal Jr. cukup lama. Dia tetangga sebelah flat ku ditambah dia juga juniorku di
kampus. Hmm ya bisa dibilang aku cukup akrab dengannya. Iya, terkadang aku suka
minta bantuan darinya, hmm bantuan dalam segala hal. Aishh aku lupa masih ada
surel yang belum kubaca.
From:
JB
+628**********
Message:
Kemarin aku tanya Mr.Kim, katanya besok kau libur ya, noona? Kalau begitu,
besok pagi aku tunggu di taman. Ada sesuatu yang ingin aku tunjukan padamu.
Apa? Libur? Aku berbicara pada diriku sendiri. Aku
saja belum tau kalau besok aku libur atau tidak.
“Mr.Kim!!
Am I free tomorrow?” Aku segera memastikannya.
“Oh
yeah sure! Sorry, I’m forget to tell you” ucapnya.
Aishh..
bagaimana JB bisa tau? Dia itu penguntit atau apa?
Ahh
ngomong-ngomong soal JB, urghh nama yang aneh, bukan? Tidak, dia bukan Justin
Bieber bukaan. Umm nama aslinya Lim Jae Bum, lebih biasa dipanggil JB (JaeBum).
Suka-suka dia lah –“. Dia, temannya Jr. Aku tau, ketujuh namja itu memang
saling berteman makanya mereka bisa memiliki nomor ponselku. Aku kenal JB umm
dari Jr. tapi sebelumnya juga aku sempat pernah bertemu tapi entahlah aku lupa
detailnya. Aku harus beralih ke surel berikutnya.
From:
Jackson
+628**********
Message:
Have you free tomorrow? Let’s go out with me, noona.
Nampaknya
kabar kalau aku libur besok sudah menyebar di mereka. Isi surelnya hmm hampir
sama dengan JB tapi lebih to the point.
Bagaimana ini? Aku mulai bingung
sendiri.
Jackson
bukan berasal dari Korea. Iya. Dia berasal dari Hongkong yang yaa bahasa Inggris menjadi bahasa sehari-hari disana, makanya lebih sering
berbicara menggunakan bahasa Inggris denganku. Hmm mungkin juga sih sebagai
ajang unjuk bakat karena aku sering mendengar dia berbicara bahasa Korea dengan
yang lainnya, tapi yaa memang benar sih kemampuan bahasa Inggrisnya memang tak
bisa diragukan. Yang pasti, hmm Jackson punya percaya diri yang tinggi dan ahh
dia juga sedikit kelewat narsis –“
From:
Youngjae
+628**********
Message:
Noona!! Aku menemukan kedai es krim baru. Aku jamin pasti lezat. Besok pergilah
denganku, noona. Aku traktir es krim kesukaan mu.
Aishh,
aku baru sadar. Apa alasan mereka tidak datang hari ini karena tau besok aku akan
libur sehingga mereka memilih untuk merencanakan sesuatu esok? Huftt.. aku
lelah berspekulasi seperti ini. Ahh iya, Youngjae hmm dia cukup terkenal di
kampus. Maksudku yaa dia cukup terkenal karena suaranya saat bernyanyi. Iya,
aku juga termasuk salah satu penggemarnya. Hmm jadi aku cukup mengenal dia, dan
yaaa dia juga cukup mengenalku.
Aku
melirik dua surel yang belum ku buka. Tskkk...mereka
berdua mau ngapain juga sih? Aku bergumam kembali.
From:
Bambam
+628**********
Message:
Noona, temani aku jalan di taman besok, mau kan?
From:
Yugyeom
+628**********
Message:
Apa dugaanku benar? Surel ku ini sampai paling akhir? Akhh.. Hyung memang jahat
baru memberi tahuku kalau besok noona libur bekerja. Aku ingin mengajak noona
ke sebuah cafe yang baru aku temui di daerah Myeongdeong. Bukankah bosan kalau
noona terus makan di cafe itu saja? Mau kan?
Aku
tersenyum kecil saat membaca kedua surel tersebut. Mereka sangat lucu. Ahh
maksudku dari ketujuh namja itu mereka adalah yang paling muda. Iya.. sangat
muda bahkan aku merasa sangat tua kalau sedang berbicara bersama mereka.
Yang
pertama namanya Bambam, maksudku nama panggilannya Bambam. Hmm nama aslinya
cukup sulit disebutkan yaitu Kunpimook Bhuwakul. Ahh iya, dia orang asli
Thailand tapi entah kenapa dia bisa ada disini, di Korea dan lagi hmm bahasa
Koreanya juga cukup lancar. Ku akui, Bambam memang lucu. Iya, dia full of aegyo.
Lain
hal lagi dengan Yugyeom, umm dia memang sangat muda tapi yaa dia memiliki
postur tubuh yang tinggi –“. Sama seperti Bambam, dia juga full of aegyo ahh lagi pula memang mereka berdua masih cocok sih
kalau ber-aegyo-aegyo seperti ini,
toh masih muda.
Apa
kau sadar akan sesuatu hal sedari tadi? Iya. Mereka semua memanggilku “NOONA”.
Aishh jangan salah paham. Aku bukan tipe-tipe yeoja yang gemar mengoleksi
brondong (?) tapi yaa apalah daya kalau mereka semua nyatanya memang ada
disekeliling ku sekarang. Itulah mengapa, temanku (terutama Ann) sering
menanyakan bahkan sesekali menggodaku dengan pertanyaan, Apa aku menyukai namja
yang lebih muda dariku? Apa ada yang aku suka diantara mereka?. (-,-)”
Eh
tunggu, apa aku melewatkan sesuatu?
Satu, dua, tiga, umm enam. Eh
hanya enam dari mereka yang mengirim surel padaku? Aku kembali mengecek
nama-nama yang tertera dalam kotak masuk ponselku.
Ahhh...
iya. Dia tidak mengirim surel rupanya. Hupft.. Aku sedikit kecewa setelah
menyadari hal yang terlewatkan itu.
Tunggu!
Kenapa
kecewa?
Ahh
ada apa sih denganku? –“
Hmm..
jadi satu-satunya yang tidak mengirim surel padaku adalah Mark. Iya, namanya
Mark. Sama seperti Mr.Kim, Mark juga lama tinggal di Amerika atau bahkan bisa ku pastikan dia adalah native speaker. Hmm Mark berdarah Taiwan jadi ya tetap saja ia berwajah Asia. Mark juga salah satu tetangga sebelah flat ku. Seharusnya aku mengenal Mark
lebih dulu daripada Jr. karena Mark lebih dulu tinggal di sebelah flat ku
ketimbang Jr. ahh tapi karena dia sangat pendiam ahh maksudku dia itu tipe-tipe
cool guy ya jadi jarang untukku
berbicara dengannya.
Mark
itu....
Ahh
sudahlah! Apa sih yang ku pikirkan sekarang –“
Ku
masukkan kembali ponselku dalam saku dan kembali ke pekerjaanku. Nampaknya aku
terlalu lama berada dalam dunia khayalku sendiri sehingga membiarkan Mr.Kim
repot sendiri.
“You
can go home after this break”
“Eh..
why?”
“My
family need me laaa” Mr.Kim tertawa lepas. Aku tau, rupanya keluarganya ingin
mengadakan piknik musim panas. Mr.Kim mempersilahkan ku pulang lebih cepat. Ahh
ya, sepertinya aku harus pulang dan segera berendam di air yang sejuk untuk
menenangkan pikiranku yang sudah tak tentu
arah sejak tadi pagi.
Setelah
berganti pakaian, aku kembali menatap ponselku dan ku balas satu persatu surel
mereka.
Ahhh... apa yang akan terjadi besok
ya?
0 comments