[FANFICTION] GOT7 "A" Stories #3 (Mark's Side)

by - Juli 25, 2014


GOT7 “A” Story
Cast: Mark YI-Tuan (Mark)
Author: Kak Sulli
Inspirasi: GOT7 "A" Story: Mark Version (watch in here



Mark POV
Clekk....
Baru saja aku berjalan keluar dari flatku dan mengunci pintunya. Aku punya kebiasaan buruk lupa mengunci flat tapi kali ini tidak, hmm tapi ku pikir-pikir kalau bukan karena kebiasaan ini mungkin aku tidak pernah....ahh sudahlah. Haha. Entah apa yang membangunkan ku pagi ini, tapi kenyataannya ya, aku sudah rapih pagi ini. Sejujurnya ini bukanlah hal yang biasa ku lakukan. Ahh.. bisa dibilang aku benci bangun pagi. Musim apapun itu kalau bisa, aku akan menghindarinya.

Sambil menenteng skateboard di tangan kananku, aku berjalan menuju tangga turun yang berada persis di kiri flatku. Eh.. tapi.. Aku melirik bagian ujung dari barisan flat lantai ini. Di lantai ini hanya ada 5 flat berjajar. Aku berada di sisi ujung sebelah kiri, lalu dua flat setelahnya itu tempat Jr, sedangkan di tengah-tengah kami hmm flat seorang yeoja.

Entah gravitasi horizontal apa yang menarikku, aku mulai melangkah ke arah flat Jr. Tujuan utama ku bukan flat Jr, tapi.....

tsk”
Aku melirik dengan seksama ketika melewati pintu flat yeoja itu. Akh... aku penasaran, apa dia ada di dalam? Kemarin aku tidak melihatnya seharian karena aku sibuk degan urusan yang tidak terduga. Aku akan bertemu dengannya tiap hari. Kalau tidak di tempat cafenya bekerja ya aku akan bertemu dengannya disini. Oke.. aku nyaris hafal semua rutinitasnya. Kapan dia berangkat kerja, kapan dia pulang, kapan dia kuliah, kapan dia luang hmm semuanya aku tau. Aku bukan tipe yang biasa berbicara panjang lebar jadi ya kalau pun bertemu palingan sekedar menyapa. Sejujurnya aku ingin berbicara banyak padanya tapi ya gitulah.

Entah kenapa yeoja itu membuatku penasaran sejak pertama kali aku bertemu dengannya. Iya. Hmm waktu itu aku baru saja menyelesaikan studi bahasa Korea dan pindah ke flat ini. Aku berasal dari L.A. jadi yaa aku rasa kelas bahasa penting untukku. Malam itu, aku sedang duduk menonton TV sambil memakan beberapa snack dan tiba-tiba pintu flatku terbuka sendiri. Bukan hanya itu saja yang mengejutkanku, tapi tiba-tiba...

“HUAAAA... akhirnya sampai!!”
Nampak seorang yeoja yang belum pernah aku liat sebelumnya berjalan masuk sambil merenggangkan tangannya.

“YA!! NEO..NU..NU..NUGU YA?!!”
Aku kaget setengah mati. Dia pun juga begitu.

“AAAAA~ Kamu siapa? Sedang apa disini?!! Ini flatku. Kenapa ada namja sepertimu? @3#$^%&*#@T#%U^”
Yeoja itu berbicara panjang sekali sampai-sampai aku sulit menerjemahkan apa yang dia katakan. Setelah dia berhenti bicara dan situasi mulai sedikit tenang, aku mulai berbicara lagi. Aku mencoba menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi tapi seketika aku menjadi kagok berbicara padanya. Ini bukan kali pertama aku bercakap langsung dengan orang Korea tapi entah aku sedikit grogi saat berbicara dengannya. Ahhh.. itu karena dia menatapku terlalu lekat sehingga aku sedikit risih. Sesekali aku berbicara dengan bahasa Inggris dan ya dia sedikit kaget juga mendengarnya.

“Mianhamnida..”
Yeoja itu membungkuk sebagai permintaan maaf karena telah masuk flat yang salah dan membuat sedikit kegaduhan. Aku hanya tersenyum dan dia pun beranjak keluar dari flatku menuju flatnya yang ternyata persis di sebelahku.

Keesokkan paginya bel-ku berbunyi. Aku kembali terkejut karena yeoja itu datang sambil membawakan sarapan untukku.
“Aku masih merasa bersalah umm jadi ini ku buatkan untukmu”

“Ne.. gamsahamnida” ucapku singkat. Aku baru sadar kalau wajah yeoja ini cukup manis. Ahh mungkin karena tadi malam terlalu terkejut jadi aku tidak memperhatikan detail seperti itu, tapi pagi ini.... sumpah...dia....cantik...abissssss. Aku bergumam dalam hati.

“Kamu bukan orang Korea, ya?”
“Ah... ne”
“Pantas kemarin kamu lebih fasih bicara dengan bahasa Inggris ketimbang Korea” Dia tertawa kecil. Entah kenapa aku juga ikut tertawa kecil.

“Kalau tidak keberatan, aku bisa membantu memperlancar bahasa Korea mu. Aku cukup fasih berbahasa Inggris jadi bukankah itu ide yang bagus?” Aku setuju dengan penawarannya dan sejak saat itu kami mulai akrab. Tak lama kemudian Jr. datang dan tinggal di sebelah flat yeoja ini. Aku rasa yeoja itu mulai lebih akrab dengan Jr. ketimbang diriku, tapi tak apalah. Toh Jr. sahabatku dan yaa dia lebih pandai bersosialisasi dari pada aku. Gwenchanaaaa~

Braaak.... skateboard ku tak sengaja terlepas dari genggaman.
Aku baru sadar, aku sudah berdiri cukup lama di depan pintu flat Jr. Haaah... aku mulai memikirkan kejadian itu lagi. Aku mengetuk flat Jr. namun tak kunjung ada jawaban. Tentu saja tidak ada karena aku tau Jr. sedang tidak ada di dalam. Tadi malam dia pergi ke Busan entah untuk apa.

Sambil mengetuk pintu flat Jr., mataku tak bisa lepas menyelidiki keadaan flat yeoja itu. Penasaran. Kenapa seperti tidak ada tanda-tanda orang disana? Aku mulai melangkah ke depan pintu flat yeoja itu. Aku mencoba mengintip dari celah pintu yang-ku-tau-tak-akan-bisa-melihat-apa-apa. Dimana sih dia?

Aku kembali berjalan menuju tangga. Entahlah mau kemana. Aku mulai menaiki skateboard ku. Hmmm.. suasana musim panas kali ini ternyata cantik juga. Aku mulai memikirkan sesuatu.
***

Aku berkeliling cukup lama di sekitar flat. Karena ini masih pagi jadi jalanan masih sepi yaa paling ada beberapa orang yang olahraga. Aku terus menaiki skateboard ku tak menentu arah. Aku hanya sedang menikmati udara pagi yang jarang ku rasakan ini. Hmmm, ternyata segar ya?

Aku mulai memasuki areal sebuah taman kecil yang jaraknya tak begitu jauh dari flatku. Aku masih tidak bisa berhenti memikirkan dimana yeoja itu, tapi......

Eh!!
Aku sedikit terkejut karena aku melihat seorang yeoja duduk di bangku taman. Tidak salah lagi, itu yeoja yang ku pikirkan sedari tadi. Sedang apa dia disini?

Aku memberhentikan skateboardku dan ku lihat sepertinya yeoja itu juga sadar kehadiranku karena aku menyadari dia sempat melirik ke arahku. Aku ingin menyapanya tapi ku urungkan niatku. Selain karena aku ahhhh aku tak tau bagaimana cara memulai percakapan ini, hmmm ya karena aku melihat ada namja lain yang sedang bersamanya. Tidak. Namja itu JB, teman satu tongkrongan(?) ku.

Aku lebih memilih duduk di atas skateboardku sambil bermain handphone dan sesekali tetap melirik ke arah yeoja itu. Aku penasaran apa yang JB bicarakan sambil sesekali menyodorkan bola basket kearah yeoja itu. Mengajaknya bermain? Hangh yang benar saja! Yeoja itu kan memakai dress. Aku mulai kesal dengan hipotesa ku sendiri. Aku rasa yeoja itu sedikit risih dengan yang JB lakukan, haaah aku tidak bisa terus membiarkannya.

Aku berjalan ke arah yeoja itu duduk. Yeoja itu menatapku dengan tatapan sedikit terkejut.

“A~ come with me”
Aku meraih tangannya dan mengajaknya pergi bersamaku. JB terkejut, yeoja itu terkejut, dan sejujurnya aku jugga sedikit terkejut karena aku berani melakukan ini. Hhh.. syukurlah yeoja itu tak keberatan dan ikut berjalan bersama ku.

Drttt..drtttt...drtttt...
Nada alarm harianku berbunyi, AHHHHHHH aku baru sadar aku melamun cukup lama tadi. tsk.. sial. Jadi tadi....(-__-

Aku memandang yeoja itu dari jauh. Aishh.. JB-yaaa apa yang kau lakukan disituuuu!!! Aku mulai gila dengan rasa penasaran ini.

Tuk...tuk..tuk..
Aku menulis pesan kepada Jackson. Jackson juga teman satu tongkrongan(?) ku dan biasanya dia bisa jadi penasihat yang baik bagiku. Aku butuh saran darinya.

To: Jackson
Message: Should I ask her out or not?

FIN
see you on the next story :))
check another TRAILER IN HERE

You May Also Like

0 comments