GOT7 “A” Story
Cast: Mark YI-Tuan (Mark)
Author: Kak Sulli
Inspirasi: GOT7 "A" Story: Mark Version (watch in here)
Mark POV
Clekk....
Baru
saja aku berjalan keluar dari flatku
dan mengunci pintunya. Aku punya kebiasaan buruk lupa mengunci flat tapi kali ini tidak, hmm tapi ku
pikir-pikir kalau bukan karena kebiasaan ini mungkin aku tidak pernah....ahh sudahlah. Haha. Entah apa yang
membangunkan ku pagi ini, tapi kenyataannya ya, aku sudah rapih pagi ini.
Sejujurnya ini bukanlah hal yang biasa ku lakukan. Ahh.. bisa dibilang aku
benci bangun pagi. Musim apapun itu kalau bisa, aku akan menghindarinya.
Sambil
menenteng skateboard di tangan
kananku, aku berjalan menuju tangga turun yang berada persis di kiri flatku. Eh.. tapi.. Aku melirik bagian ujung dari barisan flat lantai ini. Di lantai ini hanya ada
5 flat berjajar. Aku berada di sisi
ujung sebelah kiri, lalu dua flat
setelahnya itu tempat Jr, sedangkan di tengah-tengah kami hmm flat seorang yeoja.
Entah
gravitasi horizontal apa yang menarikku, aku mulai melangkah ke arah flat Jr. Tujuan utama ku bukan flat Jr, tapi.....
“tsk”
Aku
melirik dengan seksama ketika melewati pintu flat yeoja itu. Akh... aku penasaran, apa dia ada di dalam? Kemarin
aku tidak melihatnya seharian karena aku sibuk degan urusan yang tidak terduga.
Aku akan bertemu dengannya tiap hari. Kalau tidak di tempat cafenya bekerja ya
aku akan bertemu dengannya disini. Oke.. aku nyaris hafal semua rutinitasnya.
Kapan dia berangkat kerja, kapan dia pulang, kapan dia kuliah, kapan dia luang
hmm semuanya aku tau. Aku bukan tipe yang biasa berbicara panjang lebar jadi ya
kalau pun bertemu palingan sekedar menyapa. Sejujurnya aku ingin berbicara
banyak padanya tapi ya gitulah.
Entah
kenapa yeoja itu membuatku penasaran sejak pertama kali aku bertemu dengannya.
Iya. Hmm waktu itu aku baru saja menyelesaikan studi bahasa Korea dan pindah ke
flat ini. Aku berasal dari L.A. jadi
yaa aku rasa kelas bahasa penting untukku. Malam itu, aku sedang duduk menonton
TV sambil memakan beberapa snack dan
tiba-tiba pintu flatku terbuka
sendiri. Bukan hanya itu saja yang mengejutkanku, tapi tiba-tiba...
“HUAAAA...
akhirnya sampai!!”
Nampak
seorang yeoja yang belum pernah aku liat sebelumnya berjalan masuk sambil
merenggangkan tangannya.
“YA!!
NEO..NU..NU..NUGU YA?!!”
Aku
kaget setengah mati. Dia pun juga begitu.
“AAAAA~
Kamu siapa? Sedang apa disini?!! Ini flatku.
Kenapa ada namja sepertimu? @3#$^%&*#@T#%U^”
Yeoja
itu berbicara panjang sekali sampai-sampai aku sulit menerjemahkan apa yang dia
katakan. Setelah dia berhenti bicara dan situasi mulai sedikit tenang, aku
mulai berbicara lagi. Aku mencoba menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi tapi
seketika aku menjadi kagok berbicara
padanya. Ini bukan kali pertama aku bercakap langsung dengan orang Korea tapi
entah aku sedikit grogi saat berbicara dengannya. Ahhh.. itu karena dia
menatapku terlalu lekat sehingga aku sedikit risih. Sesekali aku berbicara
dengan bahasa Inggris dan ya dia sedikit kaget juga mendengarnya.
“Mianhamnida..”
Yeoja
itu membungkuk sebagai permintaan maaf karena telah masuk flat yang salah dan membuat sedikit kegaduhan. Aku hanya tersenyum
dan dia pun beranjak keluar dari flatku
menuju flatnya yang ternyata persis
di sebelahku.
Keesokkan
paginya bel-ku berbunyi. Aku kembali terkejut karena yeoja itu datang sambil
membawakan sarapan untukku.
“Aku
masih merasa bersalah umm jadi ini ku buatkan untukmu”
“Ne..
gamsahamnida” ucapku singkat. Aku baru sadar kalau wajah yeoja ini cukup manis.
Ahh mungkin karena tadi malam terlalu terkejut jadi aku tidak memperhatikan
detail seperti itu, tapi pagi ini.... sumpah...dia....cantik...abissssss. Aku bergumam dalam hati.
“Kamu
bukan orang Korea, ya?”
“Ah...
ne”
“Pantas
kemarin kamu lebih fasih bicara dengan bahasa Inggris ketimbang Korea” Dia
tertawa kecil. Entah kenapa aku juga ikut tertawa kecil.
“Kalau
tidak keberatan, aku bisa membantu memperlancar bahasa Korea mu. Aku cukup
fasih berbahasa Inggris jadi bukankah itu ide yang bagus?” Aku setuju dengan
penawarannya dan sejak saat itu kami mulai akrab. Tak lama kemudian Jr. datang
dan tinggal di sebelah flat yeoja
ini. Aku rasa yeoja itu mulai lebih akrab dengan Jr. ketimbang diriku, tapi tak
apalah. Toh Jr. sahabatku dan yaa dia lebih pandai bersosialisasi dari pada
aku. Gwenchanaaaa~
Braaak.... skateboard ku tak sengaja terlepas dari
genggaman.
Aku
baru sadar, aku sudah berdiri cukup lama di depan pintu flat Jr. Haaah... aku mulai memikirkan kejadian itu lagi. Aku
mengetuk flat Jr. namun tak kunjung
ada jawaban. Tentu saja tidak ada karena aku tau Jr. sedang tidak ada di dalam.
Tadi malam dia pergi ke Busan entah untuk apa.
Sambil
mengetuk pintu flat Jr., mataku tak
bisa lepas menyelidiki keadaan flat
yeoja itu. Penasaran. Kenapa seperti tidak ada tanda-tanda orang disana? Aku mulai
melangkah ke depan pintu flat yeoja
itu. Aku mencoba mengintip dari celah pintu
yang-ku-tau-tak-akan-bisa-melihat-apa-apa. Dimana
sih dia?
Aku
kembali berjalan menuju tangga. Entahlah mau kemana. Aku mulai menaiki skateboard ku. Hmmm.. suasana musim panas kali ini ternyata cantik
juga. Aku mulai memikirkan sesuatu.
***
Aku
berkeliling cukup lama di sekitar flat.
Karena ini masih pagi jadi jalanan masih sepi yaa paling ada beberapa orang
yang olahraga. Aku terus menaiki skateboard
ku tak menentu arah. Aku hanya sedang menikmati udara pagi yang jarang ku
rasakan ini. Hmmm, ternyata segar ya?
Aku
mulai memasuki areal sebuah taman kecil yang jaraknya tak begitu jauh dari flatku. Aku masih tidak bisa berhenti
memikirkan dimana yeoja itu, tapi......
Eh!!
Aku
sedikit terkejut karena aku melihat seorang yeoja duduk di bangku taman. Tidak
salah lagi, itu yeoja yang ku pikirkan sedari tadi. Sedang apa dia disini?
Aku
memberhentikan skateboardku dan ku
lihat sepertinya yeoja itu juga sadar kehadiranku karena aku menyadari dia
sempat melirik ke arahku. Aku ingin menyapanya tapi ku urungkan niatku. Selain karena
aku ahhhh aku tak tau bagaimana cara memulai percakapan ini, hmmm ya karena aku
melihat ada namja lain yang sedang bersamanya. Tidak. Namja itu JB, teman satu
tongkrongan(?) ku.
Aku
lebih memilih duduk di atas skateboardku
sambil bermain handphone dan sesekali
tetap melirik ke arah yeoja itu. Aku penasaran apa yang JB bicarakan sambil
sesekali menyodorkan bola basket kearah yeoja itu. Mengajaknya bermain? Hangh yang benar saja! Yeoja itu kan memakai dress. Aku mulai kesal dengan hipotesa ku
sendiri. Aku rasa yeoja itu sedikit risih dengan yang JB lakukan, haaah aku
tidak bisa terus membiarkannya.
Aku
berjalan ke arah yeoja itu duduk. Yeoja itu menatapku dengan tatapan sedikit
terkejut.
“A~ come with me”
Aku
meraih tangannya dan mengajaknya pergi bersamaku. JB terkejut, yeoja itu
terkejut, dan sejujurnya aku jugga sedikit terkejut karena aku berani melakukan
ini. Hhh.. syukurlah yeoja itu tak keberatan dan ikut berjalan bersama ku.
Drttt..drtttt...drtttt...
Nada
alarm harianku berbunyi, AHHHHHHH aku baru sadar aku melamun cukup lama tadi. tsk.. sial. Jadi tadi....(-__-
Aku
memandang yeoja itu dari jauh. Aishh..
JB-yaaa apa yang kau lakukan disituuuu!!! Aku mulai gila dengan rasa
penasaran ini.
Tuk...tuk..tuk..
Aku
menulis pesan kepada Jackson. Jackson juga teman satu tongkrongan(?) ku dan
biasanya dia bisa jadi penasihat yang baik bagiku. Aku butuh saran darinya.
To: Jackson
Message: Should I ask her out or not?
FIN
see you on the next story :))
check another TRAILER IN HERE
check another TRAILER IN HERE
0 comments