Thailand #1

by - Juli 01, 2014


Semenjak gue lulus SMA hhhh entah kenapa kesannya gue kehilangan jati diri gue yang dulu. Gue jadi jarang gambar, gue jadi jarang nulis, dan gue jadi lebih sering main hape doang –“ (padahal gak ada yang sms ato ngechat). Gue banyak merenung belakangan ini dan gue kembali mikirin diri gue yang lama. Ahh gue dapet alasan kenapa gue kali ini jarang nulis. Dulu gue nulis itu gegara banyak cerita yang mau gue ungkapin, mau gue bagi, mau gue pamerin, mau gue kodein #ehh haha, tapi belakangan ini gue sendirian mulu. Ikut test sbmptn sendiri, ikut test mandiri blablabla sendiri, yaa jadi apanya yang mau di ceritain?

Berhubung gak ada cerita baru, gue pun kini nge-flashback kisah hidup gue dulu. Ditambah yaa gue kali ini lagi bongkar-bongkar kamar dan dalam pembongkaran itu gue menemukan benda-benda yang udah berdebu tapi punya banyak kisah.

Oke kali ini gue bakal ceritain kisah gue 7 tahun yang lalu, yang menjadi moment tak terlupakan tapi sudah mulai terlupakan oleh ingatan gue. Kisah gue yang untuk pertama kalinya bisa keluar negeri, yaitu THAILAND. (gue copas dari autobiografi gue nih)

Mari mulai perjalanan ke masa lalu, 7 tahun yang lalu.

Persiapan sebelum keberangkatan
Huaaaa.. hari ini pun tiba. Tanggal 26 Desember 2008 adalah hari yang mungkin tidak akan gue lupakan (mungkin). Hari ini adalah hari keberangkatan gue untuk pergi Jamboree, dan tempat jambore-nya enggak deket. Gue akan pergi jambore ke Chiangmai, Thailand. Rencananya gue akan pergi jambore selama 7 hari alias seminggu. Cukup lama untuk meninggalkan rumah, bukan?

Malamnya (tanggal 25 Desember 2008), Ibuku sudah menyiapkan barang-barang dan gue pun ikut bantu ngerapihin barang itu. Setelah semua beres-res-res, gue pergi tidur supaya besok seger dan sehat.

Pagi pun tiba. Gue kembali ngecek barang yang bakal dibawa, setelah itu yaa pergi nonton TV. Yap! Jadwal keberangkatan pesawat gue malem, jadi ke bandaranya habis Ashar. Pagi itu gue masih sempet main karet bareng adek gue (masih jamannya karet).

Jam menunjukkan pukul 3 sore, gue pun mandi dan mengenakan baju pramuka gue yang baru (ceritanya khusus dijait buat jambore ini). Gue dan kedua adek gue berangkat ke bandara bareng sama sohib gue, Nadya yang sekarang dia bersekolah di SMPN 199, tentu bersama keluarganya juga. Ayah dan Ibu gue pergi naik Bus Damri. Perjalanan dari rumah ke Bandara Soetta sekitar 2 jam. Gue pun tiba jam 6 sore. Kami datang sangat cepet, bisa dibilang hampir yang pertama, sehingga kami pun nunggu temen-temen yang laen dateng. Nyaris lupa! Peserta jamboree dari DKI Jakarta berasal dari SMPN 139, SMPN 199, dan SMPN 255.

Maghrib pun tiba. Gue menuju mushola yang ada di bandara dan solat maghrib dulu. Abis sholat, gue kembali ke tempat ngumpul tadi, setelah itu kami semua baris. Sebelum check in ke pesawat, kami semua berdoa semoga selamat sampai tujuan dan lancar segala-galanya. Aamiin. Keberangkatan pun tiba. Gue pamitan ama ortu dan adek gue juga. Perasaan gue pada saat itu hmm sedih (namanya masih bocah)

Kami menaiki Pesawat Garuda Indonesia dengan penerbangan GA866. Perjalanan yang menegangkan karena jujur, ini adalah kali pertama gue naik pesawat dan ngenesnya keadaan angin di luar lagi kurang baik jadi pesawat rada rusuh gitu, goyang-goyang. Perjalanan kami kali ini menuju ke Bangkok, Thailand cukup lama hmmm yaitu 5 jam!! Anjirrr gue mulai eneg lama-lama di pesawat.


Akhirnya gue sampe juga di Bandara Suarnabumi, Bangkok, Thailand. Kami transit disana yaa buat istirahat, itung-itung lurusin kaki sama nebelin pantat lagi (maklum, bukan tiket kelas bisnis). Di bandara itu, kami istirahat sekitar 3 jam lamanya. Ada yang tidur, ada yang bercanda, dan ada juga yang jalan keliling bandara. Yap! Itu termasuk gue haha. Gue, Nadya, Daffa, Fira, Kak Nanda, dan Prilli (temen jambore) pergi keliling bandara. Kapan lagi kaan?! Kita naik turun escalator, masuk ke toko cuma buat ngeliat barang doang, dan foto-foto. Lama kelamaan kami pun capek dan balik ke tempat ngumpul. Kakak pembina nyaranin kita buat istirahat soalnya perjalanan masih jauh (yaiyalah, lu malah keliling bandara, bocah).
tampilan bandaranya ya kayak gini. Bersih ya?

bersih sekali dan yaaa bagus haha

Sekitar jam 04.30 tanggal 27 Desember 2008, kami bersiap untuk penerbangan berikutnya menuju Chiangmai, Thailand. Kami berangkat menaiki pesawat Thailand Airways dengan nomor penerbangan TG102. Pesawatnya lebih besar dua kali lipat pesawat Garuda Indonesia. Gue makin ngerasa tegang dan nora’. Perjalanan memakan waktu 3 jam dan akhirnya sampailah kami di Bandara Chiangmai. ALHAMDULILLAH.

Setelah keluar dari Bandara, kami disambut oleh para guide yang ramah banget dan cantik juga. Gue dan yang lainnya dikalungin rangkaian melati sebagai ucapan selamat datang gitu. Mereka ada 3 orang tapi yang jago bahasa inggris cuma 2. Gue membawa tas gue yang super duper berat ke atas bus. Bus ini akan mengantar gue ke lokasi jamboree.

Selama perjalanan, para guide menghibur kami dan mereka ngajarin sebuah lagu. Judulnya “Chang” artinya gajah. (Lagu ini masih gue inget ampe sekarang haha)
Berikut liriknya (sepenulisan gue dan gue jamin ini pasti salah total wkwk)

Chang chang chang chang chang
Nong kei hen chang re’plau
Chang ma thotho mai bao
Chemu’ yaw yaw
Reiak wa’ mangun
Mi khiwao thai nguang rek wha nga
Mihu mitha khang yau

Gue jamin ini lirik salah. Coba cari di google buat yang benernya wkwk.

Oke lanjut.
Tempat perkemahan kami terletak di hutan di atas gunung yang jalanannya sempit, gak rata, berliku, sehingga Bus kami gak bisa lewatinnya. Akhirnya, kami turun dari Bus dan menurunkan semua barang bawaan kami yang berat nauzubillah. Setelah nunggu beberapa saat, mobil khusus yang ngejemput para peserta Jambore pun datang (mobilnya itu kayak angkotnya Thailand. Coba liat deh di film-film Thailand gitu).

tampilan mobilnya kayak gini. Oke gue gaada fotonya brg mobilnya.
Gue dulu belom ngerti arti penting "narsis" --"
Pertama, gue dan yang lainnya naikin barang bawaan kami dulu yang berat (itu backpack) dan kemudian kami naik mobil yang berbeda. jalanannya emang horror cuii. Naik, turun, tikungan kanan, kiri yang tajem setajem silet ditambah supirnya yang nge-gas-pol itu bikin gue deg-deg serr di dalem mobil. Semakin naik, sinyal handphone pun makin hilang dan tewas. Otomatis selama di kemah nanti, kita gak bisa kontak sama keluarga.

kurang lebih tampilannya gini

Lokasi perkemahan ini bener-bener jauh dari keramaian kota atau emang lebih tepatnya berada di tengah hutan lindung di atas gunung. Sekitar 10 menit berlalu, perjalanan ter-horror itupun berakhir. Sesampainya disana, rombongan pun langsung masuk lokasi perkemahan. Indonesia (region DKI) masuk kedalam kelompok “Fire” yang letaknya paling ujung area (tapi paling deket jalan pulang).

Jambore kali ini bertemakan “Scouting Think Earth yang akan berlangsung dari tanggal 27 Desember 2008 sampai 1 Januari 2009. Kami mendirikan tenda yang total jumlahnya adalah 3 tenda dan 1 tenda dapur. Kakak pendamping kami adalah Ibu Maisaroh (dari 199), Pak Drajat (dari 139), Pak Pupu (dari 255), dan Kak Tri (pembina pramuka 199). Tenda pun selesai, dan kami mulai masukin barang bawaan lalu istirahat.

upacara di tengah suhu yang luar biasa dingin!! -___,-

 Selesai makan malam, gue dan yang lainnya segera bergegas karena ada opening ceremony. Disana, semua peserta dari berbagai negara berkumpul. Ada yang dari Thailand, Malaysia, Bangladesh, Maldieve, Singapura, India, Filiphina, Korea, China, Indonesia, dan masih banyak lagi yang mungkin gak gue liat. Upacara di mulai sekitar jam 7 malam dan SUBHANALLAH YA UDARANYA ITU LOOH!! Udara disana kalau malam hari itu super dingin (mungkin ini karena faktor di atas gunung juga). Badang gue yang biasa menerima panasnya malam Jakarta pun bergeliat disini. Dinginnya ampe ke tulang. Nyaris lupa! Theme song dari Jambore kali ini adalah “Heal The World” nya Michael Jackson.

Upacara berlangsung sampe jam 9 malem. Kontingen Indonesia (DKI Jakarta) semuanya kedinginan gak jelas haha. Setelah selesai upacara, kami semua balik ke tenda dan memakai jaket, sarung tangan, dan kaus kaki kami (yang gue rasa tebel semua). Setelah semua pakaian penghangat melekat, kami bersiap tidur karena esok acara sesungguhnya akan di mulai.

Rasa dingin sekaligus penasaran menyelimuti tidur gue malam itu. Malam pertama gue tidur di tenda yang berdiri di tanah hutan lindung kota Chiangmai, Thailand.

-bersambung-

You May Also Like

0 comments