GOT7 “A” Story
Cast: Choi Youngjae (Youngjae)
Author: Kak Sulli
Inspirasi: GOT7 "A" Story: Youngjae's Version (watch in here)
Youngjae POV
“ne...annyeong!!” Aku melambaikan
tanganku ke arah teman-temanku. Aku baru saja selesai tampil mengisi acara,
tentunya sebagai penyanyi. Ya bisa dibilang itung-itung kerjaan ini bisa menambah
uang saku, kan? Lagi pula aku suka menyanyi dan lagi sekarang sedang libur jadi
yaa bukan sombong sih tapi undangan manggung cukup berderet. Hahaha.
Aku
sedikit mempercepat langkahku saat aku melirik jam di ponselku. Aku sedikit
terkejut saat melihat pukul berapa sekarang. Aduhh, aku gak boleh terlambat! Kini aku berlari.
***
Hhh...hhh...
Nafasku
sedikit terengah-engah saat tiba di halte bus, tempat yang sudah kami janjikan
kemarin. Aku merapihkan kembali tatanan rambutku yang sedikit rusak terkena
terpaan angin saat berlari tadi, hmm dan juga menyeka peluh yang menghiasi
keningku saat ini. Aku tak mungkin berpenampilan kusam saat bertatapan
dengannya,kan? Mau ditaro mana muka ganteng ku ini? wkwk.
“aaaa..
eheem.. a..aa..uhuuk” Aku memegang leherku.
Entahlah, tenggorokanku rasanya sedikit sakit dan gatal. Nampaknya aku tak bisa
menyangkal kalau aku mengalami gejala demam.
Hhh, demam musim panas. Ya mungkin ini karena aku kekurangan istirahat
beberapa hari belakangan ini.
Oh
iya, apa kalian penasaran siapa sosok yang sedang aku tunggu di halte bus ini?
Dia
seorang yeoja yang kebetulan juga adalah seniorku di kampus dan lebih kebetulan
lagi dia juga.... umm apa ya? Ahh aku
selalu keberatan kalau memanggilnya sebagai salah satu penggemarku di kampus. Oke, sebutan “penggemar” itu memang terkesan
berlebihan, padahal aku ini bukan idol
pun super stars. Bisa dibilang aku
cukup terkenal karena diawal aku masuk kuliah, aku mendapat kesempatan untuk
mengisi suatu acara tentunya sebagai penyanyi. Aku tak menyangka mendapat
respon se-WOW ini. Sejak saat itu namaku cukup dikenal baik diantara angkatanku
maupun para sunbaenim (sekarang
bertambah dengan masuknya para mahasiswa/i baru).
Aku
senang dengan keadaanku sekarang. Ya setidaknya saat ini banyak orang yang
peduli tentang keberadaanku. Haha. Ngomong-ngomong soal yeoja ini, aish miane
maksudku noona, hmm aku lupa persisnya aku mulai akrab dengannya. Aku hanya
ingat ketika suatu hari aku sedang berjalan pulang ke halte bus depan kampus,
tiba-tiba terdengar...
“ya!! Neo.....!!”
Seperti
ada seseorang yang memanggil seseorang. Aku menghentikan langkahku sejenak namun
setelah ku pikir-pikir mungkin saja bukan aku yang di panggil. Aku kembali
melanjutkan langkahku.
“ya!! Choi Youngjae~!!”
Kini
aku menolehkan wajahku saat aku yakin memang aku yang dipanggil oleh suara
tadi. Saat itu juga, aku melihat seorang yeoja sedang berlari nampaknya sedari
tadi sedang mengejar langkahku.
“umm
waeyo?”
Aku
bertanya dengan nada cool guy yang
sedikit dibuat-buat. Wajah yeoja ini tak asing bagiku. Hampir disetiap aku
tampil di atas panggung, aku bisa melihat wajahnya diantara para penonton yang tidak sedikit. Selain itu, dia juga
salah satu sosok yang suka menghuni ruang musik secara diam-diam, sama
sepertiku. Penah ku pergoki dia sedang bermain piano maupun biola dan itu cukup
membuatku makin penasaran dengannya.
“um...chogi....” Dia mulai berbicara
“ne, wae?”
“Bisa
aku minta nomor ponselmu?” ucapnya sambil menyodorkan ponselnya ke arahku. Dia menundukkan
wajahnya. Astaga, aku ingat sekali aku menahan tawa dalam perutku. Kenapa noona
ini begitu penuh dengan aegyo?? Hahaha.
Aku tau, dia ini sedang terkena dare
dari permainan truth or dare karena
tadi aku lihat dia dan beberapa temannya sedang bermain itu di kantin saat aku
berpapasan dengan mereka.
Aku
mengambil ponselnya dan mulai menuliskan nomor ponselku.
Drrt...drttt... ponsel dalam saku ku bergetar.
“Aku
juga minta nomor ponselmu ya, noona” ucapku sambil tersenyum. Ku kembalikan
ponselnya dan aku mempercepat langkahku karena bus sudah datang. Yeoja itu
masih diam, membeku. Lucu sekali!!
***
“Annyeong Youngjae-ya”
Sapaan
itu membuyarkan lamunanku.
“Eh,
annyeong Noona!” Bisa kupastikan
wajahku kini berseri.
“Kau
sudah menunggu lama? Apa aku terlambat?” ucapnya sambil mengecek jam tangan.
“aaa...aniyoo Noona. Ayo kita berangkat
sekarang.”
Noona
nampak sangat cantik hari ini, walaupun aku tau dia selalu cantik setiap hari,
haha. Siang ini dia memakai dress di
atas lutut berwarna biru dongker
dengan corak polkadot putih bertabur di atasnya. Rambut coklat gelapnya seperti
biasa ia gerai dan itu menambah anggun parasnya. #ngomongapasih wkwk.
Selama
perjalanan kami saling bercerita dan tertawa bersama. Noona nampaknya senang
karena aku akan mengajaknya ke kedai ice-cream
yang ku tau itu adalah makanan favoritenya, ditambah suasana musim panas yang
memang cocok sekali untuk melahap ice-cream
lezan nan lembut itu. Ya walaupun tenggorokanku sedang tidak baik, tapi tak
apalah. Apa sih yang enggak buat dia? Hahaha
***
Tak
memakan waktu cukup lama, kami pun tiba. Kedai yang tak terlalu besar tapi dekorasi
di dalamnya sangat manis semanis ice-cream
yang dijualnya.
Lonceng
berdenting ketika aku mendorong pintu dan melangkah masuk ke dalam kedai ini,
umm tentunya ku bukakan pintu untuk noona terlebih dahulu lalu aku melangkah di
belakangnya. Aku sempat melihat noona tersenyum. Astaga!! Pemandangan yang
indah sekali.
Ku
persilahkan noona untuk duduk terlebih dahulu sedangkan aku bergi ke meja kasir
untuk memesan ice-cream kesukaanku
dan tentunya kesukaan noona juga. Kalian pasti bertanya-tanya dari mana aku tau
rasa ice-cream kesukaannya,kan? Hahaha,
ssst itu rahasia!
“Permisi,
ada yang bisa kami bantu?” ucap seorang yeoja di meja kasir
“Aku
ingin pesan 1 ice-cream blueberry dan
1 ice-cream green tea” ucapku dan
yeoja itu segera menyiapkan pesananku.
Tak
begitu lama, pesananku selesai. Setelah aku membayarnya, aku segera membawanya
ke arah meja tempat noona menungguku.
“A~noona, this is what you like,
right?” Aku
memberikan ice-cream green tea kepada noona. Noona
menyambutku dengan tatapan yang bisa ku artikan sebagai kalimat darimana kau tau rasa favoriteku? Hahaha.
Aku
pun duduk dan segera melahap ice-cream
blueberryku.
“Ummm...
masittda!!” ucapku saat lelehan ice-cream mulai menjalar di lidahku dan
bergerak turun ke kerongkonganku walau sensasinya sedikit perih karena radang
yang nampaknya semakin menjadi. Ku lihat noona belum menyentuh ice-creamnya melainkan ia sedang menatap
layar ponselnya. Sepertinya sih sedang membaca surel karena sempat kulihat di
layarnya tadi ada tanda surel yang masuk.
“Ummmm...
masittda~” ucapku sekali lagi, ya
niatnya sih biar noona segera mencoba miliknya, tapi...
“Miane Youngjae-ya”
“Eh!!”
Aku hanya terpaku melihat noona segera pergi meninggalkan meja dan ice-creamnya yang belum tersentuh itu
begitu saja. Tidak, noona pergi meninggalkan kedai ini dan meninggalkan aku
sendiri. Wae wae waaaaeee??
“uhuuk
uhuukk uhuuuk”
Nampaknya
sakit tenggorokkanku makin menjadi-jadi. Huhhh, rasanya tubuhku juga mulai
meriang. Astaga, nampaknya mulai besok dan beberapa hari kedepan aku harus
membatalkan jadwal manggungku.
Huaaaaa noonaaaaaa T^T
FIN
see you on the next story :))
check another TRAILER IN HERE
check another TRAILER IN HERE
0 comments