[FANFICTION] GOT7 "A" Stories #4 (Jackson's Side)

by - Agustus 09, 2014



GOT7 “A” Story
Cast: Jackson Wang (Jackson)
Author: Kak Sulli
Inspirasi: GOT7 "A" Story: Jackson Version (watch in here)






Jackson POV


Drtt..drrtt..

“What the ffff.....!!” ucapku spontan.

Ponsel ditanganku bergetar menandakan ada surel yang masuk. Secepat mungkin, aku segera melihat surel dari siapa itu.



From: Mark

Message: Should I ask her out or not?



Hhhhh....

Aku menghembuskan nafas panjang saat mengetahui surel yang baru saja ku terima berasal dari  Mark. Hembusan nafas yang bisa diartikan sebuah tanda kekecewaan. Maafkan aku Mark, tapi saat ini aku tidak sedang menunggu surel darimu. Aku berbicara dalam hati.



Aku kembali melirik jam tanganku, lalu kembali beralih ke arah layar ponselku, mengecek daftar surel yang masuk. Aisshh, aku sedari tadi hanya memandangi kedua benda ini secara bergantian. Jam, Ponsel, Jam, Ponsel, Jam, Ponsel, Jam, argghhhh!!!



Waktu yang dia janjikan kemarin sudah lewat. Surel yang ku kirim sedari tadi pun tak ada yang di balas. Dimana sih dia? Ahh lagi pula.....



Aku kembali melihat surel yang Mark kirimkan. Aku membacanya ulang. “Should I ask her out or not?”, Aku tersenyum sinis saat membacanya. Tsk... ada apasih dengan orang yang satu ini? Entahlah, belakangan ini Mark sering bercerita tentang seorang yeoja padaku. Ya mungkin lebih tepat dikatakan curhat karena yabegitulah. Aku heran, ketika Mark menceritakan tentang yeoja ini pasti dia akan berbicara panjang lebar tapi kalau sedang ngobrol tentang hal lain boro-boro mau ikutan ngomong. Aku sempat penasaran dengan yeoja yang diceritakannya selama ini. Selain karena Mark tak pernah mengatakan nama ataupun menunjukan foto yeoja itu padaku, hmmm berdasarkan ceritanya sih terkesan yeoja itu sangat luar biasa menarik. Seorang Mark...... naksir cewek? Pasti cewek itu seorang BIDADARI YANG JATUH DARI SURGA DIHADAPANKU EAAAA!!



To: Mark

Message: Why not?



Ku balas surelnya, ya itung-itung membantu masalah teman, kan? Haha.



Tap...tap...

Terdengar suara langkah kaki dari arah kiriku, langkah yang setengah berlari. Aku segera mengalihkan perhatianku dari ponsel dan OMO.....!!! Aku terpana sekaligus terkejut sekaligus blank.......



“Hhh...hhhh....”

Aku bisa mendengar suara hembusan nafasnya. Dia sedikit merunduk, nampaknya sedang mengatur pola nafasnya kembali.



“Neo... gwenchana??” Aku mengkhawatirkan keadaannya.



“Mianhe Jackson-aa, aku terlambat” ucapnya sambil menatapku. Oh My God!! Tatapannya itu..... Tuhan, katakan aku sedang tidak bermimpi!! Tuhaaan......katakaaaaaaan......



“Jackson-aa....”



“......”



“Jackson-aa, kau marah ya?”



“......”



Dia menyenggol pelan tanganku dan nyawaku yang sempat sesaat yang lalu melayang kini sepenuhnya kembali ke dalam tubuhku.



“Ahhh... ani ani aniyoo. Gwencha...na” ucapku sambil tersenyum. Akhirnya dia datang juga. Yeoja yang sedari tadi aku tunggu, aku SMS, aku misscall tapi tak kunjung datang, membalas, maupun mengangkat telpon.



“Miane, tadi aku ada urusan mendadak jadi.....”



“Ah sudah tak apa. Lebih baik sekarang kita jalan saja” Aku mengalihkan pembicaraan. Selain karena aku tak tega membiarkannya terus merasa bersalah, hmmm mana mungkin juga aku marah pada yeoja seperti dia. Hehehe.



Kini yeoja itu berjalan disebelahku. Aku dan dia secara bergantian menceritakan beberapa hal konyol dan sesekali kami tertawa bersama. Aku sangat menyukai yeoja ini, karena dia itu lucu sekali. Tidak hanya lucu, tapi juga manis, dan.... dan..... dan.... sempurna!!



Aku kenal dengannya baru beberapa bulan yang lalu, itupun tak sengaja bertemu disini, di tempat aku menunggunya tadi dan kurasa di jam yang hampir sama dengan jam yang ia janjikan hari ini. Kala itu di pagi di awal musim gugur, aku sedang berlari pagi. Biarpun udara sudah dingin, aku tetap melakukan rutinitasku. Aku berlari santai sambil mendengarkan lagu dari headset yang kupakai, yaa sesekali aku juga menyanyikan lirik lagu yang kudengar dengan suara cukup lantang. Gapapa dong.. kan sepi.



Aku terus berlari dan tanpa sengaja menabrak seorang yeoja yang berjalan di depanku. Sumpah, aku tak melihatnya berada di depanku sebelumnya.



Yeoja itu sekilas memandangku dengan tatapan kesal dan segera merunduk untuk mengambil sesuatu yang nampaknya terjatuh saat aku menabraknya tadi. Yeoja itu memungut beberapa  daun yang berceceran. Karena merasa bersalah, aku pun membantunya menungut daun-daun itu.



“Ya!!! Tidak! Letakkan itu!” seketika dia berteriak sambil menepuk punggung tanganku. Aku menatapnya heran.



“Bukan daun itu!! Tapi yang ini!” dia menunjuk daun lain yang sebenarnya tak ada bedanya dengan daun yang ku ambil tadi. Astagaaa, yeoja ini aneh sekali!! Aku sedikit menggumal dengan bahasa Inggris –karena bisanya orang Korea tidak bisa berbahasa Inggris.



“Hey..”



“umm” Aku menghentikan gumamanku.



“Aku mengerti apa yang kau katakan sedari tadi” ucapnya bernada sedih. Yeoja itu segera mengangkat keranjangnya dan berlari pergi. Aku sempat melihatnya menitikan air mata. Pabo!! Aku mengutuk diriku sendiri.



Keesokannya, aku melihat dia di kampus. Astaga!! Aku baru sadar kalau dia seniorku dan ditambah lagi dia mahasiswi Sastra Inggris. Kebodohanku bertambah 200%. Aku berjalan ke arahnya lalu kemudian meminta maaf atas kejadian kemarin dan berjanji tak akan terulang lagi. Entah kenapa, justru kejadian itu menjadikanku akrab dengannya dan aku ingin selalu melindunginya. Aku juga tau kalau dia tinggal di sebelah flat Jr. dan Mark. Hmm... ngomong-ngomong soal Mark, apakah yeoja ini......



“Ya, Wang Jackson!! Kau tidak mendengarkan ceritaku ya? Sekarang giliranmu.”

Lagi-lagi yeoja itu menyenggol lenganku dan menyadarkanku kembali. Aku tertawa kecil karena aku tadi benar-benar tidak mendengarkan ceritanya. Haha, maklum..lagi nge-flashback.



Aku sedang memikirkan ide cerita, namun tiba-tiba seorang namja yang sedang menaiki skateboard dengan kencang hampir menabrak yeoja ini. Aku spontan segera menarik tubuhnya ke arah tubuhku. Wajahnya sangat terkejut.



“I told you stand by me”

Aku menatapnya lekat, dan dia mengangguk kecil. Aku memeriksa keadaan jalan apakah sudah aman atau belum. Siapa sih laki-laki tadi? Gak punya mata atau gimana? Aku menggerutu dalam hati.



Yeoja ini kini berjalan di sebelahku. Aku ingin merangkul pundaknya. Ingin. Ingin sekali.

Aku memperhatikan keadaan sekitar,

tapi ah.. tapi.....ah.......tidak...aaaaaa....tidak bisaaaaa (-_____-)”..aku tidak berani.


FIN

see you on the next story :))
check another TRAILER IN HERE

You May Also Like

0 comments