GOT7 “A” Story
Cast: Jackson Wang (Jackson)
Author: Kak Sulli
Inspirasi: GOT7 "A" Story: Jackson Version (watch in here)
Jackson POV
Drtt..drrtt..
“What the ffff.....!!” ucapku spontan.
Ponsel
ditanganku bergetar menandakan ada surel yang masuk. Secepat mungkin, aku
segera melihat surel dari siapa itu.
From:
Mark
Message:
Should I ask her out or not?
Hhhhh....
Aku
menghembuskan nafas panjang saat mengetahui surel yang baru saja ku terima berasal
dari Mark. Hembusan nafas yang bisa
diartikan sebuah tanda kekecewaan. Maafkan
aku Mark, tapi saat ini aku tidak sedang menunggu surel darimu. Aku
berbicara dalam hati.
Aku
kembali melirik jam tanganku, lalu kembali beralih ke arah layar ponselku, mengecek
daftar surel yang masuk. Aisshh, aku sedari tadi hanya memandangi kedua benda
ini secara bergantian. Jam, Ponsel, Jam, Ponsel, Jam, Ponsel, Jam, argghhhh!!!
Waktu yang dia janjikan kemarin sudah
lewat. Surel yang ku kirim sedari tadi pun tak ada yang di balas. Dimana sih
dia? Ahh lagi pula.....
Aku
kembali melihat surel yang Mark kirimkan. Aku membacanya ulang. “Should I ask her out or not?”, Aku
tersenyum sinis saat membacanya. Tsk...
ada apasih dengan orang yang satu ini? Entahlah, belakangan ini Mark sering
bercerita tentang seorang yeoja padaku. Ya mungkin lebih tepat dikatakan curhat karena yabegitulah. Aku heran,
ketika Mark menceritakan tentang yeoja ini pasti dia akan berbicara panjang
lebar tapi kalau sedang ngobrol tentang hal lain boro-boro mau ikutan ngomong.
Aku sempat penasaran dengan yeoja yang diceritakannya selama ini. Selain karena
Mark tak pernah mengatakan nama ataupun menunjukan foto yeoja itu padaku, hmmm
berdasarkan ceritanya sih terkesan yeoja itu sangat luar biasa menarik. Seorang Mark...... naksir cewek? Pasti cewek
itu seorang BIDADARI YANG JATUH DARI
SURGA DIHADAPANKU EAAAA!!
To:
Mark
Message:
Why not?
Ku
balas surelnya, ya itung-itung membantu masalah teman, kan? Haha.
Tap...tap...
Terdengar
suara langkah kaki dari arah kiriku, langkah yang setengah berlari. Aku segera
mengalihkan perhatianku dari ponsel dan OMO.....!!!
Aku terpana sekaligus terkejut sekaligus blank.......
“Hhh...hhhh....”
Aku
bisa mendengar suara hembusan nafasnya. Dia sedikit merunduk, nampaknya sedang
mengatur pola nafasnya kembali.
“Neo...
gwenchana??” Aku mengkhawatirkan keadaannya.
“Mianhe
Jackson-aa, aku terlambat” ucapnya sambil menatapku. Oh My God!! Tatapannya itu..... Tuhan, katakan aku sedang tidak
bermimpi!! Tuhaaan......katakaaaaaaan......
“Jackson-aa....”
“......”
“Jackson-aa,
kau marah ya?”
“......”
Dia
menyenggol pelan tanganku dan nyawaku yang sempat sesaat yang lalu melayang
kini sepenuhnya kembali ke dalam tubuhku.
“Ahhh...
ani ani aniyoo. Gwencha...na” ucapku sambil tersenyum. Akhirnya dia datang
juga. Yeoja yang sedari tadi aku tunggu, aku SMS, aku misscall tapi tak kunjung datang, membalas, maupun mengangkat
telpon.
“Miane,
tadi aku ada urusan mendadak jadi.....”
“Ah
sudah tak apa. Lebih baik sekarang kita jalan saja” Aku mengalihkan pembicaraan.
Selain karena aku tak tega membiarkannya terus merasa bersalah, hmmm mana
mungkin juga aku marah pada yeoja seperti dia. Hehehe.
Kini
yeoja itu berjalan disebelahku. Aku dan dia secara bergantian menceritakan
beberapa hal konyol dan sesekali kami tertawa bersama. Aku sangat menyukai
yeoja ini, karena dia itu lucu sekali. Tidak hanya lucu, tapi juga manis,
dan.... dan..... dan.... sempurna!!
Aku
kenal dengannya baru beberapa bulan yang lalu, itupun tak sengaja bertemu
disini, di tempat aku menunggunya tadi dan kurasa di jam yang hampir sama
dengan jam yang ia janjikan hari ini. Kala itu di pagi di awal musim gugur, aku
sedang berlari pagi. Biarpun udara sudah dingin, aku tetap melakukan
rutinitasku. Aku berlari santai sambil mendengarkan lagu dari headset yang kupakai, yaa sesekali aku
juga menyanyikan lirik lagu yang kudengar dengan suara cukup lantang. Gapapa
dong.. kan sepi.
Aku
terus berlari dan tanpa sengaja menabrak seorang yeoja yang berjalan di
depanku. Sumpah, aku tak melihatnya berada di depanku sebelumnya.
Yeoja
itu sekilas memandangku dengan tatapan kesal dan segera merunduk untuk
mengambil sesuatu yang nampaknya terjatuh saat aku menabraknya tadi. Yeoja itu
memungut beberapa daun yang berceceran. Karena
merasa bersalah, aku pun membantunya menungut daun-daun itu.
“Ya!!!
Tidak! Letakkan itu!” seketika dia berteriak sambil menepuk punggung tanganku. Aku
menatapnya heran.
“Bukan
daun itu!! Tapi yang ini!” dia menunjuk daun lain yang sebenarnya tak ada
bedanya dengan daun yang ku ambil tadi. Astagaaa,
yeoja ini aneh sekali!! Aku sedikit menggumal dengan bahasa Inggris –karena
bisanya orang Korea tidak bisa berbahasa Inggris.
“Hey..”
“umm”
Aku menghentikan gumamanku.
“Aku
mengerti apa yang kau katakan sedari tadi” ucapnya bernada sedih. Yeoja itu
segera mengangkat keranjangnya dan berlari pergi. Aku sempat melihatnya
menitikan air mata. Pabo!! Aku mengutuk
diriku sendiri.
Keesokannya,
aku melihat dia di kampus. Astaga!! Aku baru sadar kalau dia seniorku dan
ditambah lagi dia mahasiswi Sastra Inggris. Kebodohanku bertambah 200%. Aku berjalan
ke arahnya lalu kemudian meminta maaf atas kejadian kemarin dan berjanji tak
akan terulang lagi. Entah kenapa, justru kejadian itu menjadikanku akrab
dengannya dan aku ingin selalu melindunginya. Aku juga tau kalau dia tinggal di
sebelah flat Jr. dan Mark. Hmm... ngomong-ngomong soal Mark, apakah
yeoja ini......
“Ya,
Wang Jackson!! Kau tidak mendengarkan ceritaku ya? Sekarang giliranmu.”
Lagi-lagi
yeoja itu menyenggol lenganku dan menyadarkanku kembali. Aku tertawa kecil
karena aku tadi benar-benar tidak mendengarkan ceritanya. Haha, maklum..lagi
nge-flashback.
Aku
sedang memikirkan ide cerita, namun tiba-tiba seorang namja yang sedang menaiki
skateboard dengan kencang hampir
menabrak yeoja ini. Aku spontan segera menarik tubuhnya ke arah tubuhku. Wajahnya
sangat terkejut.
“I told you stand by me”
Aku
menatapnya lekat, dan dia mengangguk kecil. Aku memeriksa keadaan jalan apakah
sudah aman atau belum. Siapa sih
laki-laki tadi? Gak punya mata atau gimana? Aku menggerutu dalam hati.
Yeoja
ini kini berjalan di sebelahku. Aku ingin merangkul pundaknya. Ingin. Ingin
sekali.
Aku
memperhatikan keadaan sekitar,
tapi
ah.. tapi.....ah.......tidak...aaaaaa....tidak bisaaaaa (-_____-)”..aku tidak
berani.
FIN
see you on the next story :))
check another TRAILER IN HERE
check another TRAILER IN HERE
0 comments