Melepaskan Pt. 01 (Menyadari Hak Hati)

by - Mei 15, 2021

 

Dari    : Nu 
Untuk : Rul 

Hai, Rul. 
Tampaknya gak perlu tanya kabar buat tau kondisi kamu saat ini.
Sudah cukup menggambarkan semuanya, hanya dengan membaca raut wajahmu.

Hm...
Aku tau, keinginan itu muncul lagi, kan? 
Keinginan untuk kembali bertemu dengan dia? 
Berada di satu tempat yang sama... dengan jarak pandang yang sangat dekat.... 

Tapi.. 
Ingat, hati mu juga punya hak. Hak untuk merasa tenang, bukan justru mencari gusar. 
Mata mu juga punya hak. Hak untuk tak menatap atau merekam hal-hal yang justru membuat hatimu terluka. 
Ingatan mu pun punya hak. Hak untuk tidak tenggelam dalam kenangan yang tak berkesudahan. 

Sudahlah, cukup ya. 
Mau gimana pun, bertemu dengannya akan menjadi momen yang tidak pas. 
Tidak akan membawa ketenangan. 
Tidak akan menciptakan apa-apa kecuali hati yang makin gusar, gelisah, dan galau. 
Kamu tau kan batasan pertemuan antara yang bukan mahram?!! 

Sudahlah, Rul. 
Ingat, berikan hati mu haknya untuk merasa tenang. Ya? 
Bismillah. 
Aku tau kamu kuat. 
Jika ini tentang melepaskan perasaan yang kamu katakan berat ini kepada Yang Maha Menggenggam Hati, maka tak kan ada penyesalan, penyesalan karena berbuat sesuatu yang justru melukai ketulusan perasaan itu. 
Melepaskannya kepada Allah adalah sebaik-baiknya obat dalam hal ini. 

Biarkan ya, Rul. 
Biarkan seperti dulu saja. 
Kalian berjarak kembali. 
Tetap pada posisinya masing-masing. 
Tak melewati batas. 
Bukankah dulu kamu rasa sudah cukup bahkan dengan jarak sejauh itu? 
Apalagi sekarang. 
Harusnya lebih dari cukup. 
Cukup, ya Rul. 

May Allah, give you a peaceful heart. 
Aamiin.

You May Also Like

0 comments